2 Falsafah Jawa tentang Pemimpin dan Maknanya

By Jestica Anna, Kamis, 10 November 2022 | 18:40 WIB
Falsafah-falsafah Jawa tentang pemimpin bisa dijadikan sebagai pengingat dalam menjalani hidup. (adjar.id/AJ)

adjar.id - Kebudayaan Jawa melahirkan berbagai falsafah yang dapat dijadikan pedoman bagi kehidupan manusia.

Nah, salah satu contohnya adalah falsfasah tentang pemimpin.

Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, falsafah adalah sikap paling dasar yang dimiliki seseorang atau pandangan hidup.

Pandangan-pandangan hidup ini dihasilkan oleh para sesepuh yang sudah melewati sejarah panjang kebudayaan Jawa.

Meskipun zaman semakin berkembang, banyak falsafah Jawa yang masih berkaitan dengan kehidupan masa kini.

Di sekolah, materi tentang falsafah Jawa ini juga dipelajari pada mata pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa.

Kali ini, kita akan mempelajari berbagai falsafah Jawa tentang pempimpin yang dapat dijadikan sebagai pengingat kehidupan.

Nah, seperti apa bunyi dan makna falsafahnya?

Falsafah Jawa tentang Pemimpin

1. Ngluruk tanpo Bolo, Menang tanpo Ngasorake, Sekti tanpo Aji-Aji, Sugih tanpo Bondho

- Ngluruk tanpo bolo = Berjuang tanpa mengandalkan masa atau prajurit.

Baca Juga: Makna dan Filosofi Ketupat, Makanan Khas Lebaran