Satu hal yang paling menonjol dari penyebab berkahirnya masa demokrasi terpimpin adalah munculnya Gerakan 30 September 1965 oleh PKI.
Presiden Soekarno memang dikenal memiliki kedekatan dengan PKI atau Partai Komunis Indonesia.
Hal ini kemudian memicu terjadinya pemberontakan yang dilakukan oleh PKI pada tanggal 30 September 1965.
Konflik ini terjadi antara PKI dengan TNI AD yang merupakan upaya PKI untuk merebut kekuasaan yang sah.
Adanya pemberontakan ini semakin menurunkan kepercayaan rakyat terhadap demokrasi terpimpin.
Akhirnya, terbitlah Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar yang menjadi landasan penumpasan PKI di Indonesia, sekaligus menjadi tanda berkahirnya era demokrasi terpimpin.
2. Adanya Penyimpangan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah elemen yang sangat krusial bagi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebelumnya, UUD 1945 sempat digantikan dengan UUDS saat masa demokrasi parlementer.
Nah, awal mula tujuan demokrasi terpimpin adalah untuk menegakkan kembali UUD 1945. Sayangnya, penyimpangan demi penyimpangan terjadi seiring dengan berjalannya waktu.
Berikut beberapa di antaranya:
Baca Juga: Ciri-Ciri Demokrasi Terpimpin