Jawaban: Westerling dikatakan sebagai pelaku genosida di Sulawesi Selatan karena ia dan pasukan khusus Belanda yang bernama DST telah menghabisi sekitar 40.000 warga Sulawesi Selatan pada tahun 1946–1947.
Peristiwa ini diawali oleh peristiwa Andi Makassau yang mengeksekusi 1.000 orang Indonesia yang pro-Belanda.
Hal tersebut membuat Belanda melakukan pembalasan dengan mendatangkan pasukan DST, yaitu pasukan khusus KNIL yang dipimpin oleh Westerling.
Tanpa segan Westerling mengadakan "operasi pembersihan".
5. Apa yang dimaksud dengan pasukan Depot Speciale Troepen—DST, KNIL?
Jawaban: DST (Depot Speciale Troepen) adalah pasukan di bawah KNIL yang merupakan satuan khusus andalan militer Belanda yang terlibat aksi "eksekusi" di Sulawesi Selatan.
DST biasa disebut pasukan baret hijau yang biasanya dikirim ke daerah-daerah konflik yang membutuhkan operasi khusus seperti halnya di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Westerling.
6. Mengapa Depot Speciale Troepen — DST, KNIL dikatakan sebagai pasukan yang penuh dengan kekejaman?
Jawaban: DST dianggap menjadi pasukan yang kejam karena pada kenyataannya pasukan tersebut banyak diisi oleh pribumi sebagai prajurit.
DST melakukan "eksekusi" yang terjadi di Sulawesi Selatan.
Dengan kekuatan 123 prajurit, diperkirakan ribuan orang Indonesia gugur saat pasukan ini beraksi di bawah perintah Westerling.
Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 2 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3 Video 1
Nah, itulah pembahasan soal pemahaman komprehensif sebelum membaca cerpen berjudul “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon?” karya Faisal Oddang.