adjar.id - Kasus COVID-19 Omicron varian XBB sudah terdeteksi di Indonesia, setelah sebelumnya telah menjangkit 24 negara lainnya.
XBB adalah sub-varian Omicron terbaru, versi hybrid dari dua strain Omicron varian BA.2.75 dan BJ.1.
Beberapa waktu lalu, Omicorn XBB sempat menjadi penyebab lonjakan kasus di Singapura, Adjarian.
Saat itu, ada sekitar 9.000 kasus COVID-19 hanya dalam kurun waktu 19 hari saja.
Dengan adanya lonjakan kasus yang cukup besar di negara tetangga, apalagi sudah terdeteksi di Indonesia, masyarakat diminta untuk memperketat protokol kesehatan.
Lantas, apakah Omicron XBB berbahaya?
Apakah sama bahayanya dengan varian-varian sebelumnya?
Omicron XBB
Menurut Pakar epidemologi asal Griffith University Australia, Dicky Budiman, seperti dilansir dari Kompas.com, gejala Omicron XBB cenderung ringan dengan tingkat fatalitas yang rendah.
Meski begitu, sub-varian Omicron satu ini memiliki kemampuan menular yang lebih cepat jika dibanding dengan varian Delta.
Adapun kelompok utama yang mudah terinfeksi adalah lansia, anak-anak, dan pengidap komorbid.
Diketahui bahwa Omicron XBB ini lebih cepat menembus antibodi, sehingga lebih mudah menginfeksi tubuh.
Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19 di Singapura, Apa itu Varian Omicron XBB?