adjar.id – Perilaku politik yang dilakukan masyarakat harus bisa sesuai dengan nilai dan norma.
Peran serta masyarakat dalam suatu sistem politik disebut dengan partisipasi politik, Adjarian.
Partisipasi politik secara umum berarti keterlibatan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kegiatan politik.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai contoh perilaku politik sesuai dengan nilai dan norma yang merupakan materi PPKn kelas 10 SMA.
Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara, baik secara individu maupun kolektif.
Hal ini didasarkan atas keinginan sendiri ataupun dorongan dari pihak lain yang tujuannya untuk memengaruhi keputusan politik yang diambil oleh pemerintah.
Keputusan tersebut diharapkan dapat menguntungkan warga negara.
Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep partisipasi politik memiliki bermacam-macam bentuk dan intensitas.
Inilah yang kemudian menyebabkan bervariasinya partisipasi politik yang dilakukan oleh warga negara dari mulai tingkatan yang aktif sampai pasif.
Lalu, seperti apa contoh perilaku politik yang sesuai dengan nilai dan norma?
“Sistem politik bisa diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di dalam negara atau masyarakat yang menyelenggarakan fungsi-fungsi tertentu.”
Baca Juga: Contoh Partisipasi Warga Negara Indonesia dalam Sistem Politik
Contoh Perilaku Politik Sesuai Nilai dan Norma
Berdasarkan karakteristiknya, masyarakat politik berkedudukan sebagai masyarakat yang menjalankan aktivitas berkaitan dengan kekuasaan negara.
Hal ini dilakukan sebagai kekuasaan negara atau sebagai pengawas pelaksanaan kekuasaan negara, dalam bentuk institusi formal ataupun informal.
Partisipasi politik bisa terwujud dalam bentuk perilaku dari anggota masyarakatnya.
Partisipasi dan perilaku politik harus berlandaskan atas nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, Adjarian.
Nah, berikut beberapa contoh perilaku dan partisipasi politik yang sesuai dengan nilai dan norma yang belaku.
1. Lingkungan Sekolah
Setiap siswa bisa menampilkan pola perilaku politik yang mencerminkan pelaksanaan demokrasi langsung melalui kegiatan-kegiatan berikut:
- Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS, dan ketua organisasi ekstrakurikuler seperti Pecinta Alam, PMR, Pramuka, Parkibra, dan lainnya.
- Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau organisasi ekstrakurikuler yang diikuti.
- Forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah.
Baca Juga: Jawab Soal Perilaku dan Partisipasi Politik sebagai Warga Negara
Dalam pelaksanaan demokrasi tidak langsung siswa bisa menyampaikan aspirasi dan pendapatnya melalui usulan dan saran yang ditujukan untuk pejabat sekolah atau pemerintah.
Cara lain yang bisa ditempuh adalah dengan membuat artikel yang berisikan aspirasi siswa yang dimuat di majalah dinding, buletin sekolah, dan sebagainya.
Nah, agar perilaku politik yang ditampilkan mencerminkan perilaku politik yang sesuai aturan, maka setiap siswa harus memperhatikan norma-norma:
- Pancasila
- Undang-Undang Dasar 1945
- UU No.19 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pandapat di Muka Umum.
- Tata tertib siswa dan sebagainya.
“Contoh pola perilaku politik di lingkungan sekolah di antaranya adalah pemilihan ketua kelas, ketua OSIS, atau ketua organisasi ekstrakurikuler.”
2. Lingkungan Masyarakat
Perilaku politik yang merupakan cerminan dari demokrasi langsung bisa ditampilkan warga masyarakat melalui beberapa kegiatan:
- Forum warga.
Baca Juga: Apa Saja Lembaga Infrastruktur Politik di Indonesia?
- Pemilihan ketua RT, RW, kepala desa, ketua organisasi masyarakat, dan sebagainya.
- Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi organisasi masyarakat, koperasi, RT-RW, LMD, dan lain sebagainya.
Warga masyarakat bisa menampilkan perilaku politiknya yang mencerminkan pelaksanaan demokrasi tidak langsung melalui penyampaian pendapat.
Hal ini dilakukan secara lisan ataupun tertulis melalui lembaga perwakilan rakyat atau media massa, seperti koran, majalah, dan sebagainya.
Tujuannya supaya perilaku politik tersebut bisa sesuai dengan aturan dan norma-norma berikut.
- Pancasila dan UUD 1945.
- Peraturan perundang-undangan yang terkait, misalnya UU HAM, UU partai politik, dan lain sebagainya.
- Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan desa, peraturan RT-RW, dan sebagainya.
- Norma-norma sosial yang berlaku.
“Pancasila dan UUD 1945 mengatur pelaksanaan perilaku politik di lingkungan masyarakat.”
3. Lingkungan Negara
Baca Juga: Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Bidang Politik
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perilaku politik yang bisa ditampilkan secara langsung di antaranya:
- Pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan presiden.
- Pemilihan kepala daerah secara langsung atau disebut Pilkada.
- Aksi demonstrasi yang tertib, damai, dan santun.
Perilaku politik yang tidak langsung bisa diwujudkan melalui penyampaian aspirasi pada lembaga perwakilan rakyat, partai politik, organisasi masyarakat, dan media massa.
Nah, agar perilaku yang ditampilkan bisa mencerminkan perilaku politik sesuai aturan, maka harus menaati berbagai ketentuan dan norma, yaitu:
- Pancasila
- UUD 1945
- Undang-Undang
- Peraturan Pemerintah
- Keputusan Presiden
Baca Juga: Penerapan Wawasan Nusantara dalam Bidang Politik, Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan
- Peraturan Daerah
Berbagai bentuk partisipasi dan perilaku politik di atas merupakan peran serta aktif dalam pelaksanaan sistem politik di Indonesia.
Peran aktif warga negara juga bisa dilakukan dalam berbagai aspek lainnya, seperti dalam bidang politik, hukum, sosial budaya, dan ekonomi.
Nah, itulah beberapa contoh perilaku politik sesuai nilai dan norma yang merupakan bentuk partisipasi politik, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa saja contoh perilaku politik di lingkungan sekolah? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |