adjar.id – Apa yang Adjarian ketahui tentang klasifikasi pemanfaatan lahan?
Tanah berasal dari batuan yang sudah lapuk.
Hal itu dapat terjadi karena retaknya batuan yang disebabkan oleh berbagai hal seperti panas matahari, akar tumbuhan, hewan-hewan kecil, dan sebagainya.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai klasifikasi dari pemanfaatan lahan yang menjadi materi geografi kelas 10 SMA, Adjarian.
O iya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lahan adalah tanah terbuka, tanah garapan.
Lahan merupakan bagian daratan dari permukaan bumi yang meliputi tanah dan berbagai faktor yang memengaruhi penggunaannya.
Faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan lahan di antaranya iklim, aspek geologi, relief, dan hidrologi.
“Tanah termasuk lahan yang mana terbentuk akibat beberapa faktor, seperti iklim, waktu, organisme, dan sebagainya.”
Pemanfaatan Lahan
1. Lahan Potensial
Lahan potensial adalah lahan yang mempunyai potensi jika dimanfaatkan oleh manusia.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Lahan Sawah? Ini Pengertian dan Manfaat Sawah
Lahan potensial ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Lahan di Daerah Pantai
Pemanfaatan lahan di daerah pantai, di antaranya:
- Untuk industri garam.
- Untuk tambak.
- Untuk sawah pasang surut.
- Untuk pelabuhan dengan ciri pantai cekungan, pantai dalam dan tergenang air, pantai stabil, pantai daerah erosi, serta memiliki ombak yang tidak besar.
- Lahan di Dataran Rendah
Pemanfaatan lahan di dataran rendah, di antaranya:
- Untuk tegal, yaitu penanaman yang menggantungkan air hujan.
- Untuk sawah irigasi dengan irigasi teratur dari air hujan atau waduk.
Baca Juga: Lahannya Luas, di Mana Saja Letak Kebun Kelapa Sawit di Indonesia?
- Untuk sawah tadah hujan yaitu pengairannya tergantung air hujan.
- Untuk perkebunan, seperti tembakau, rami, dan kelapa sawit.
- Lahan di Dataran Tinggi
Pemanfaatan lahan di dataran tinggi, di antaranya:
- Untuk perkebunan dengan ditanami kopi, kina, cengkih, dan sayur-sayuran.
- Untuk peternakan hewan berbulu sesuai iklim.
- Untuk kehutanan, tumbuhan, dan pohon-pohon liar penghasil kayu.
- Hortikultura, yaitu menanam berbagai jenis tanaman pada suatu areal pertanian.
“Lahan potensial terbagi dalam tiga jenis, yaitu lahan di daerah pantai, lahan di dataran rendah, dan lahan di dataran tinggi.”
2. Lahan Kritis
Lahan kritis adalah lahan yang tidak bermanfaat, tidak potensial, bahkan bisa mengancam lingkungan kehidupan sekitar.
Baca Juga: Jawab Soal Dampak Pemupukan yang Berlebihan pada Lahan Pertanian
Berikut beberapa penyebab lahan kritis.
- Pertambangan terbuka bisa menimbulkan kerusakan tanah, terlebih penggalian dengan bahan berbahaya dan beracun seperti mercuri atau Hg.
- Perladangan berpindah yang menyebabkan rusaknya lingkungan.
- Pertanian modern sistem monokultur, yaitu penanaman secara seragam atau tunggal yang bisa mempercepat erosi dan menurunkan kandungan organik.
- Penebangan atau pengusahaan hutan tanpa mengadakan penanaman kembali bisa menimbulkan terjadi penurunan sumber tanah.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi lahan kritis, Adjarian.
Caranya antara lain adalah:
- Penghijauan dan penghutanan kembali.
- Pola pergiliran tanam dari tanaman pangan musiman.
- Pengawetan tanah dengan terasering di daerah pegunungan.
“Salah satu penyebab terjadinya lahan kritis adalah adanya pertambangan terbuka yang menimbulkan kerusakan hutan.”
Baca Juga: Penyebab Penggersangan Lahan Akibat Dampak Negatif Pembangunan
Nah, itulah klasifikasi pemanfaatan lahan yang terbagi menjadi dua, yakni lahan potensial dan lahan kritis.
Coba Jawab! |
Apa saja bentuk pemanfaatan lahan di daerah pantai? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!