Pada mulanya, demokrasi terpimpin didefinisikan sebagai demokrasi yang tidak berlandaskan paham liberalisme, sosialisme-nasional, komunisme, dan fasisme, tetapi demokrasi yang sesuai dengan keinginan luhur bangsa.
Adanya demokrasi terpimpin diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Berikut alasan dicetuskannya demokrasi terpimpin.
1. Banyak bermunculan gerakan separatis pada masa demokrasi liberal, sehingga menyebabkan ketidakstabilan bangsa.
2. Konstituante gagal dalam merumuskan UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950.
3. Banyak terjadi pergantian kabinet, sehingga porgram-progran tidak telaksana dengan baik dan mengakibatkan pembangunan ekonomi terkendala.
Penerapan Demokrasi Terpimpin
Penerapan demokrasi terpimpin pada kennyataannya tidak sesuai dengan apa yang sudah diharapkan sebelumnya.
Presiden justru bertindak sebagai seorang diktator, bahkan hampir menguasai semua sektor.
Pempimpin dalam demokrasi terpimpin bukanlah Pancasila, melainkan pemimpin itu sendiri.
Pelaksanaan demokrasi justru menyimpang dari definisi yang sebenarnya.
Demokrasi dilaksanakan berdasarkan ambisi sang pemimpin, bukan didasarkan pada keinginan luhur bangsa.
Baca Juga: 5 Bentuk Penyimpangan pada Masa Demokrasi Terpimpin