Jawab Soal Peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam Proses Integrasi Antarpulau pada Masa Hindu-Buddha

By Nabil Adlani, Rabu, 12 Oktober 2022 | 15:40 WIB
Penguasaan wilayah perdagangan menjadi kunci dari peranan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau. (pexels/ahmad syahrir)

adjar.id Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit memiliki peranan penting dalam terjadinya proses integrasi antarpulau.

Dalam buku Sejarah Indonesia kelas 10 edisi revisi 2017, terdapat satu soal pada Uji Kompetensi di halaman 156.

Pada soal tersebut kita diminta menjelaskan bagaimana peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau pada masa Hindu-Buddha.

Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang ada di Pulau Sumatra dan Jawa pada masa Hindu-Buddha.

Bahkan, sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara, Kerajaan Sriwijaya memiliki kekuasaan sampai ke Kamboja dan Thailand, lo.

Sedangkan Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan besar yang pusat pemerintahannya ada di Pulau Jawa, tepatnya di Mojokerto.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit menurut Kitab Negarakertagama meliputi hampir seluruh wilayah Nusantara, kecuali Sunda dan beberapa daerah Semenanjung Malaya, Adjarian.

Kedua kerajaan ini memiliki pengaruh dan kekuasaan yang besar dalam perkembangan Hindu-Buddha di Nusantara.

Adanya peran kedua kerajaan ini membuat pulau-pulau di Nusantara bisa saling berintegrasi sehingga pulau-pulau tersebut bisa menjadi pusat perdagangan.

Peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam Proses Integrasi Antarpulau

Penguasaan laut menjadi kunci dari berjalannya proses integrasi di Nusantara.

Baca Juga: 6 Daerah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

Sehingga, terjadi suatu perkembangan pada daerah-daerah yang sepi penduduk menjadi daerah jalur perdagangan.

Kemampuan dalam mengendalikan militer dan politik menjadikan daerah tersebut bisa lebih maju dalam sektor perdagangan.

Terlebih, pada masa Hindu-Buddha kekuatan besar perdagangan ada pada Tiongkok di bagian utara dan India bagian barat daya.

Hal ini membuat rute perdagangan yang strategis sekaligus memberikan keuntungan bagi suku-suku bangsa di Nusantara.

Jalur perdagangan inilah yang kemudian mengintegrasi suku-suku bangsa yang ada di Nusantara yang dimulai dari Selat Malaka.

Nah, di sinilah peran Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau di Nusantara terjadi.

Kekuatan politik dari kedua kerajaan yang kuat membuat penguasaan wilayah perairan di Nusantara bisa diambil alih dengan armada angkatan lautnya.

Adanya penguasaan ini membuat kontrol di wilayah perairan dan pesisir menjadi lebih mudah dilakukan, Adjarian.

Inilah yang kemudian menjadi kunci utama dari keberhasilan Sriwijaya dan Majapahit dalam membentuk integrasi antarpulau pada masa Hindu-Buddha.

O iya, ada juga beberapa faktor yang memengaruhi Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit bisa melakukan integrasi antarpulau, di antaranya:

1. Peta Politik

Baca Juga: 10 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Ada sampai Sekarang

Perkembangan yang terjadi di sektor perdagangan internasional memunculkan kerajaan-kerjaan di wilayah Jawa dan Sumatra.

Alhasil, kerajaan-kerajaan tersebut harus saling mengalahkan atau bekerja sama untuk bisa menguatkan pengaruhnya dalam mengontrol perdagangan.

Kerajaan yang memiliki kekuatan lebih bisa memaksa kerajaan lemah agar tunduk dan mengakui kedaulatan kerajaan tersebut, bisa dengan cara damai ataupun ekspedia militer.

Kekuatan politik dan militer yang dimiliki oleh Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit membuat kedua kerajaan bisa menguasai wilayah di Nusantara.

Selain itu, adanya kekuatan budaya, perdagangan, dan bahasa juga memiliki peran lebih dalam membentuk proses integrasi antarpulau di Nusantara, Adjarian.

2. Menariknya Komoditas

Proses integrasi yang dilakukan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dipengaruhi oleh berbagai budaya, seperti Tiongkok, India, dan Nusantara.

Hal ini membuat komoditas di wilayah sekitar Selat Malaka menjadi lebih banyak dan beragam sehingga bisa menjadi pusat perdagangan internasional.

Berkembangnya jalur perdagangan mampu menghubungkan perdagangan yang ada di Laut Jawa sampai ke Maluku.

Rempah-rempah menjadi salah satu komoditas yang paling terkenal pada zaman Hindu-Buddha bahkan sampai pada kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara.

3. Kerja Sama

Baca Juga: Siapa Saja Raja Majapahit yang Membawa ke Masa Kejayaan?

Pada masa Hindu-Buddha terjalin suatu hubungan yang terjadi antara kerajaan pusat dengan daerah kekuasaannya.

Hubungan ini berupa hak dan kewajiban yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Kerajaan pusat akan menerima hak berupa upeti yang diberikan dari kerjaan-kerajaan di bawahnya yang berada di daerah kekuasaan.

Sementara kerajaan bawahannya akan mendapatkan perlindungan dari kerajaan pusat jika terjadi penyerangan.

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya dan Majapahot ini bisa menjadi kerajaan besar yang membawahi banyak kerajaan-kerajaan kecil di berbagai daerah.

Nah, itulah pembahasan soal mengenai peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau pada masa Hindu-Buddha, Adjarian.