Jawab Soal Uji Kompetensi Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara

By Nabil Adlani, Kamis, 6 Oktober 2022 | 14:20 WIB
Abad ke-5 Masehi merupakan masa awal masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara. (Unsplash/Mario La Pergola)

Kelemahan dari teori ini adalah adanya ajaran agama Hindu-Buddha yang ditulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang membutuhkan keahlian khusus untuk membacanya.

Adanya fokus pada perdagangan membuat kemungkinan penyebaran agama Hindu-Buddha tidak disebarkan.

Kelebihan dari teori Waisya adalah adanya interaksi sosial yang dilakukan pada pedagang India dengan membawa budayanya terhadap masyarakat lokal.

Kurang pahamnya para Ksastria tentang bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa menjadi kelemahan dari teori ini.

Selain itu, tidak adanya catatan sejarah mengenai masuknya para Ksatria atau tentara India ke wilayah lain.

Kelebihan dari teori Ksastria adalah adanya rasa semangat untuk berpetualang yang ditunjukkan kaum Ksastria.

Kelemahaman teori ini adalah sulitnya orang-orang Nusantara untuk belajar Hindu-Buddha ke Indonesia karena orang-orang di Nusantara masih bersifat pasif.

Baca Juga: Jawab Soal Nama Candi di Indonesia, Letak, dan Fungsinya

Terlebih, saat teori ini masuk, ajaran agama Hindu-Buddha sudah ada di Nusantara.

Kelebihan teori ini adalah masih adanya kemungkinan para bangsawan dari Nusantara pergi ke India untuk memperdalam agama Hindu-Buddha.

Tujuannya, dengan ilmu yang didapat,para bangsawan dapat memperluas kekuasaannya di Nusantara.

3. Mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu-Buddha?

Jawaban: Rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu-Buddha karena pada dasarnya, bangsa Indonesia sudah memiliki kepercayaan spiritual yang mirip dengan Hindu-Buddha.

Sehingga saat kedatangan agama Hindu-Buddha, rakyat Indonesia sudah melakukan hal-hal religius dan spiritual yang hampir sama dengan ajaran Hindu-Buddha.

Nah, itulah pembahasan soal Uji Kompetensi tentang masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara di halaman 85, Adjarian.

Tonton video ini juga, yuk!