adjar.id – Ada sejumlah karya sastra terkenal dari Kerajaan Kediri.
Di sekolah, materi tentang karya sastra peninggalan sejarah Kerajaan Kediri ini dipelajari pada mata pelajaran sejarah kelas 11 SMA.
Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu yang ada di Pulau Jawa.
Kerajaan Kediri berdiri pada abad ke-11 dengan raja pertamanya adalah Samarawijaya.
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Jayabaya tahun 1135 sampai 1159.
Pasa masa pemerintahan Raja Jayabaya terjadi perkembangan pesat pada bidang sastra di Kerajaan Kerdiri.
Selain itu, wilayah kekuasaan kerajaan juga semakin luas yang meliputi beberapa pulau di Nusantara.
Banyak karya-karya sastra lahir saat Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan. Bahkan masa tersebut disebut sebagai zaman keemasan Jawa Kuno.
Sebab, hasil karya sastra Kerajaan Kediri berbentuk kakawin bermutu tinggi dan penting.
Nah, apa saja karya sastra terkenal dari Kerajaan Kediri tersebut, ya?
“Raja Jayabaya pada masa pemerintahannya meninggalkan tiga prasasti penting, yaitu prasasti Desa Jepun, Prasasti Hantang, dan Prasasti Talan.”
Baca Juga: Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Karya Sastra Terkenal Peninggalan Kerajaan Kediri
Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, karya sastra Kerajaan Kediri berkembang pesat.
Alasan karya sastra ketika itu bisa sangat berkembang ialah karena perhatian raja terhadap kebudayaan kerajaan, salah satunya kesusastraan.
Para pujangga pada masa tersebut juga diberikan kebebasan untuk berpikir dan mengembangkan seni.
Pujangga-pujangga yang terkenal dari Kerajaan Kediri di antaranya ialah Mpu Panuluh, Mpu Tanakung, dan Mpu Sedah.
Nah, berikut beberapa karya sastra yang terkenal dari Kerajaan Kediri.
1. Kitab Baratayudha
Kitab Baratayudha ditulis pada zaman Jayabaya untuk memberikan gambaran terjadinya perang saudara antara Penjalu melawan Jenggala.
Perang saudara itu digambarkan dengan perang antara Kurawa dengan Pandawa yang masing-masing merupakan keturunan Barata dan dikenal sebagai Perang Baratayudha.
Kitab Baratayudha ini ditulis oleh Mpu Sedang dan Mpu Panuluh pada masa Raja Jayabaya tahun 1135 sampai 1159.
"Kitab Baratayudha ditulis pada tahun 6 November tahun 1157 oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.”
Baca Juga: Macam-Macam Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
2. Kitab Smaradahana
Kitab Smaradahana ditulis pada zaman Raja Kameswari oleh Mpu Darmaja.
Kitab ini berisikan tentang sepasang suami istri, yaitu Rati dan Smara yang menggoda Dewa Syiwa yang sedang bertapa.
Rati dan Smara terkena kutukan dan meninggal terbakar oleh api atau dahana karena kesaktian dari Dewa Syiwa.
Akan tetapi kedua suami itu dihidupkan lagi dan menjelma sebagai Kameswara dan permaisurinya.
3. Kitab Kresnayana
Kitab Kresnayana ditulis oleh Mpu Triguna pada zaman Raja Jayaswara pada tahun 1104 sampai 1115.
Kitab ini berisikan tentang perkawinan yang dilakukan oleh Kresna dan Dewi Rukmini.
“Kitab Smaradahana ditulis oleh Mpu Darmaja yang dikenal juga dengan karya lainnya berjudul Cerita Panji. Sedangkan Kitab Kresnayana ditulis oleh Mpu Triguna.”
4. Kitab Lubdaka
Kitab Lubdaka ditulis oleh Mpu Tanakung pada masa pemerintahan Raja Kameswara tahun 1190 sampai 1200.
Baca Juga: 10 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Ada sampai Sekarang
Isi dari kitab Lubdaka ini adalah tentang seorang pemburu bernama Lubdaka yang melakukan pemujaan terhadap Dewa Syiwa.
Hal ini membuat rohnya yang seharusnya masuk neraka menjadi masuk surga.
5. Kitab Sumanasantaka
Kitab Sumanasantaka ditulis oleh Mpu Monaguna yang merupakan sebuah puisi atau kakawin dalam bahasa Jawa Kuno.
Kitab ini ditulis pada masa pemerintahan Raha Sri Jayawarsa di tahun 1104 sampai 1115.
O iya, kitab Sumanasantaka digubah berdasarkan kitab dari penyair India, Adjarian.
Kitab ini berisikan 1.100 bait dan bait-baitnya terdiri atas pemujaan, narasi, dan epilog.
Nah, itulah beberapa karya sastra terkenal dari Kerajaan Kediri, salah satunya adalah kitab Baratayudha.
Coba Jawab! |
Kapan kitab Baratayudha ditulis? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |