KNIL adalah badan militer yang dibentuk oleh Pemerintah Belanda dengan tujuan untuk memperluas wilayah jajahannya.
Tugas utama KNIL pada kala itu adalah melindungi pihak penjajah dari serangan pihak pendukung Diponegoro.
Kemudian, pada masa Kolonial Jepang, dibentuk Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) pada 3 Oktober 1943.
Rakyat Indonesia sangat semangat untuk mengikuti pelatihan militer PETA dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, meski pada mulanya mereka bertugas untuk membantu Jepang saat perang Asia Timur Raya.
Masa Kemerdekaan Indonesia
Saat Indonesia berhasil meraih kemerdekaan, tentara kekasiaran Jepang memerintahkan untuk membubarkan PETA.
Pada masa itu, kemiliteran Indonesia sempat mengalami kekosongan, hingga akhirnya dibentuklah Tentara Keamanan rakyat (TKR) sebagai respons kedatangan pasukan Belanda yang dibonceng Sekutu, pada 5 Oktober 1945.
Tak lama setelah pembentukan TKR, nama TKR mengalami perubahan menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI) sebagai bentuk untuk memperbaiki susunan dan penyesuaian dengan dasar militer internasional.
Dua tahun setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 3 Juni 1947, Presiden mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam rangka menyatukan dua kekuatan bersenjata, yaitu TRI dan badan-badan perjuangan rakyat.
Namun, Indonesia sempat mengalami perubahan bentuk pemerintahan menjadi serikat, pada 1949.
Hal ini membuat TNI dan KNIL disatukan dalam wadah Angkatan Perang RIS atau disebut APRIS.
Baca Juga: Daftar Urutan Pangkat TNI Angkatan Darat, Salah Satunya Brigjen