Cara Penulisan Partikel -lah, -kah, -tah, pun, dan per yang Tepat

By Rahwiku Mahanani, Jumat, 30 September 2022 | 18:20 WIB
Penulisan partikel dalam bahasa Indonesia yang tepat mengacu pada PUEBI. (pexels)

adjar.id - Di dalam bahasa Indonesia, ada beberapa partikel, seperti -lah, -kah, -tah, pun, dan per.

Apakah Adjarian sudah tahu bagaimana cara penulisan partikel-partikel tersebut?

Yap, cara penulisan partikel tersebut terkadang masih membingungkan sebagian orang.

Nah, kali ini kita akan mempelajarinya bersama-sama dengan mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Cara Penulisan Partikel

Partikel -lah, -kah, dan -tah

Penulisan partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluiny>

Contoh:

1. Makanlah dengan tenang!

2. Tidurlah, sudah larut!

3. Siapakah yang mengetuk pintu?

4. Apakah telur itu sudah matang?

5. Apatah salahku?

Baca Juga: Ada yang Ditulis Serangkai dan Ada yang Dipisah, Ini Contoh Penulisan Partikel 'pun' dalam Kalimat Bahasa Indonesia

O iya, partikel -tah mungkin terdengar asing karena memang cenderung jarang digunakan di masa sekarang, Adjarian.

Nah, kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partikel -tah adalah kata tanya untuk bertanya pada diri sendiri.

Partikel pun

Di dalam bahasa Indonesia, partikel pun ada yang ditulis digabung dengan kata yang mendahuluinya, ada pula yang dipisah.

Partikel pun ditulis digabung atau serangkai jika merupakan unsur kata penghubung.

Contoh:

1. Meskipun sibuk, usahakan tetap makan tepat waktu.

2. Aku masih akan mencoba walaupun kemarin gagal.

3. Adapun penyebab persoalan ini belum diketahui secara pasti.

Nah, jika bukan merupakan unsur kata penghubung, partikel pun harus ditulis secara terpisah dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh:

1. Apa pun tantangannya, aku akan terus berusaha semaksimal mungkin.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menulis Kata Sandang Si dan Sang yang Tepat?

2. Pulang lebih awal pun, kemacetan tetap tak terhindarkan.

3. Sekali pun kamu belum pernah mencoba.

Partikel per

Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', atau 'mulai' mesti ditulis secara terpisah dengan kata yang mengikutinya.

Contoh:

1. Aku mulai mengerjakan soal satu per satu.

2. Harga buah itu Rp27.000,00 per kilo.

3. Harga beras akan naik per 1 Januari.

Itulah cara penulisan partikel -lah, -kah, -tah, pun, dan per yang tepat sesuai dengan PUEBI, Adjarian.

Coba Jawab!
Kapan partikel pun harus ditulis serangkai?
Petunjuk: Cek halaman 2.