Jawab Soal Teks 'Pro dan Kontra Puisi Esai' No. 1-5, Bahasa Indonesia Kelas X Bab 6 Kurikulum Merdeka

By Aldita Prafitasari, Kamis, 29 September 2022 | 21:40 WIB
Terdapat soal berdasarkan teks 'Pro dan Kontra Puisi Esai', buku Bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka, Bab 6, halaman 175-176. (Unsplash)

Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain.

Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun.

Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi lebih dekat dan mudah dipahami masyarakat umum.

Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi.

5. Jelaskan alasan-alasan mengapa beberapa pihak bersikap menentang/ kontra dalam teks tersebut!

Jawaban: Pihak yang menentang, berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif.

Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa digabungkan.

Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan.

Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope penyair Inggris abad ke-18.

Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai.

Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas.

Baca Juga: Jawab Soal Telaah Majas dalam Puisi 'Padamu Jua', Bahasa Indonesia Kelas X Bab 6 Kurikulum Merdeka

Nah, itulah pembahasan soal pemahaman berdasarkan teks berjudul 'Pro dan Kontra Puisi Esai' soal buku Bahasa Indonesia kelas X, Adjarian.