adjar.id - Adjarian, sudah tahu penyebab mobilitas sosial pada masa kolonial?
Adanya kolonialisme di Indonesia menyebabkan berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat, salah satunya terjadinya mobilitas sosial.
Kolonialisme memberikan dampak negatif yang menyengsarakan bagi masyarakat Indonesia dan memberikan dampak positif bagi penjajah.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai penyebab terjadinya mobilitas sosial pada masa kolonial yang menjadi materi sejarah kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka.
Penjajahan yang dilakukan banga asing di Indonesia ternyata memberikan dampak dan makna tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Hal inilah yang kemudian masih terbawa sampai saat ini, yaitu mobilitas sosial yang dilakukan masyarakat Indonesia pada masa kolonial.
O iya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mobilitas sosial adalah perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain.
Selain itu, mobilitas sosial juga bisa dimaknai sebagai perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah yang lain.
Pada masa kolonial Belanda, mobilitas sosial dari satu daerah ke daerah lain berjalan dengan sangat cepat, Adjarian.
Yuk, kita cari tahu penyebab mobilitas sosial terjadi pada masa kolonial berikut ini!
"Mobilitas sosial atau perpindahan penduduk pada masa kolonial Belanda terjadi dengan sangat cepat."
Baca Juga: Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial di Masyarakat
Penyebab Mobilitas Sosial pada Masa Kolonial
Berikut beberapa hal yang menyebabkan percepatan mobilitas sosial terjadi di Indonesia pada masa kolonial Belanda, di antaranya:
1. Pembangunan Sarana dan Infrastruktur
Adanya Pembangunan sarana dan jaringan infrastruktur transportasi, seperti jalan raya, saran dan prasarana pelabuhan, serta jalan kereta api oleh Belanda.
Hal ini bertujuan untuk menunjang berbagai kegiatan pengangkutan barang dan tenaga kerja perkebunan dari satu tempat ke tempat lain.
Sehingga, penduduk mengalami percepatan mobilitas sosial yang dilakukan oleh pihak Belanda.
2. Dibukanya Lahan Pertanian dan Perkebunan
Dibukanya lahan pertanian dan perkebunan oleh Belanda memunculkan kota-kota baru sebagai dampak dari munculnya perkenan ini.
Kota-kota baru ini di antaranya Batavia, Banteng, Sukabumi, Bandung, Semarang, Surabaya, Tuban, Gresik, sampai Malang.
Perkembangan perkebunan yang terjadi menyebabkan munculnya tuntutan pemenuhan tenaga kerja.
"Adanya kota-kota baru membuat pemerintah Belanda mendapatangkan para pekerja baru dari daerah ke pusat perkebunan."
Baca Juga: Mengapa Faktor Ekonomi Bisa Menjadi Penghambat Mobilitas Sosial?
3. Alih Fungsi Lahan Pertanian
Lahan pertanian di desa beralih fungsi menjadi perkebunan besar yang membuat petani berpindah profesi menjadi burung.
Hal ini yang kemudian mendorong para pekerja untuk meninggalkan desanya untuk berpindah ke tempat industri baru yang menjanjikan.
4. Ingin Terhindar dari Kewajiban
Adanya keinginan untuk terhindar dari berbagai kewajiban seperti tanam paksa dan kerja membuat penduduk berpindah ke daerah yang tidak menerapkan kewajiban tersebut.
5. Munculnya Kota-Kota Baru
Munculnya kota-kota baru mendukung berbagai aktivitas masyarakat yang lebih memungkinkan.
Sarana dan prasarana yang ada di kota membuat masyarakat dari desa berpindah ke kota untuk memenuhi kebutuhannya.
"Adanya kewajiban kerja paksa di suatu daerah, membuat masyarakatnya berpindah ke daerah yang tidak menerapkan kewajiban tersebut."
6. Pendidikan
Pendidikan yang semakin maju membuat banyak masyarakat Indonesia yang menjadi golongan cendekiawan.
Baca Juga: Faktor Penghambat dan Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial
Sehingga, mereka banyak yang berpindah bekerja di kota, tepatnya di kantor-kantor milik pemerintah.
Nah, itu tadi Adjarian, penyebab mobilitas sosial pada masa kolonial Belanda, salah satunya karena alih fungsi lahan pertanian.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton juga video ini, yuk!