Tidak tinggal diam, Pak Danu dan Bu Dina mengusahakan berbagai cara, mulai dari minum ramuan hingga ke orang pintar.
"Pak, kenapa kita tidak kunjung diberi amanah untuk merawat anak? Apa yang salah denganku?," tanya Bu Dani.
"Tidak ada yang salah, Bu. Mungkin memang belum saatnya saja," Jawab Pak Dani.
Bu Dani tampak kurang puas dengan jawaban Pak Danu.
"Kalau seperti ini terus, hidup kita tidak ada perkembangan. Seharusnya kita sudah punya anak yang bertumbuh pintar, bisa mengangkat derajat kedua orang tuanya yang hanya petani ini," ungkap Bu Dani.
Setelah dua tahun berusaha, akhirnya Pak Danu dan Bu Dani memiliki lima orang anak.
Namun sayangnya, kelima anak tersebut terlahir buta.
"Sia-sia sekali penantian kita, mengapa anak-anak kita harus buta?" sesal Bu Dani.
Karena tidak terima dengan keadaan, Bu Dani dan Pak Danu membuang anak-anaknya ke hutan.
Kelima anak tersebut tumbuh bersama, saling menguatkan, dan saling membantu.
Hingga suatu hari, datanglah nenek tua yang bersedia merawat mereka dan memberinya buah beri.
Baca Juga: Apa Itu Cerita Fantasi?