adjar.id - Kali ini kita akan menjawab soal pemahaman teks biografi pahlawan Indonesia yang berjudul "Bung Hatta Tidak Mudah Tergoda Harta".
Soal pemahaman ini bisa kita selesaikan jika kita sudah membaca teks biografi dengan saksama, Adjarian.
O iya, teks biografi bisa kita temukan pada buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas X, Bab 5, halaman 126-128.
Nah, untuk soal ada di halaman 128 materi "Memetik Keteladanan dari Biografi Pahlawan".
Berikut pembahasan soal tersebut yang bisa Adjarian gunakan sebagai referensi.
Yuk, simak!
Untuk menguji pemahaman membaca, kalian dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut! Tulis jawaban di buku latihan kalian!
Diskusikan dengan teman sekelompok lalu presentasikan di depan kelas!
1. Jelaskan mengapa kisah kejujuran Mohammad Hatta dianggap sebagai suatu legenda oleh para pejabat!
Jawaban:
Hal tersebut karena sebagai petinggi negara Bung Hatta tidak mau menerima "uang saku" pejabat yang ia anggap sebagai uang rakyat.
Baca Juga: Jawab Soal Teks 'Biografi Ki Hadjar Dewantara', Bahasa Indonesia Kelas X Bab 5 Kurikulum Merdeka
Bung Hatta juga selalu mengembalikan sisa uang biaya perjalanan dinas ke kas negara.
2. Jelaskan apa yang dimaksud “uang saku” dalam teks di atas!
Jawaban: Yang dimaksud "uang saku" adalah uang yang diberikan kepada seseorang dengan tujuan dan kepentingan tertentu.
3. Apa saja alasan Sumarno ketika memberikan amplop berisi uang kepada Mohammad Hatta?
Jawaban: Alasan Sumarno ketika memberikan amplop berisi uang pada Bung Hatta adalah sebagai biaya perjalanan untuk pejabat dan rombongannya.
4. Apa saja alasan yang mendasari Mohammad Hatta saat menolak uang pemberian Sumarno?
Jawaban: Bung Hatta menolak uang pemberian Sumarno dengan alasan bahwa uang tersebut merupakan uang rakyat dan perjalanannya sudah cukup dibiayai oleh negara.
5. Jelaskan apa saja bukti bahwa Mohammad Hatta seorang yang sederhana dan tidak mudah tergoda harta!
Jawaban: Bukti bahwa Bung Hatta merupakan seorang yang sederhana dan tidak mudah tergoda harta adalah beliau menolak pemberian uang saku yang menurutnya adalah milik rakyat dan bukan haknya.
6. Mohammad Hatta akhirnya memberikan uang dari Sumarno ke pemuka masyarakat di Digul.
Menurut pendapat kalian, apakah hal itu sudah tepat? Jelaskan alasannya!
Baca Juga: Jawab Soal Teks 'Biografi I Gusti Ngurah Rai', Bahasa Indonesia Kelas X Bab 5 Kurikulum Merdeka
Jawaban: Menurut pendapat saya, apa yang dilakukan oleh Bung Hatta sangat tepat.
Uang tersebut merupakan uang yang sudah diamanahkan kepada Bung Hatta, sehingga dia berhak memberikan uang itu pada siapapun yang dia mau.
Selain itu, uang tersebut juga dapat membantu perekonomian rakyat.
7. Mohammad Hatta memiliki pemikiran bahwa uang dari negara adalah uang rakyat.
Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut berdasarkan pemahanmu sendiri!
Jawaban: Maksud pernyataan tersebut adalah negara mendapatkan uang salah satu sumbernya adalah dari pajak rakyat.
Sehingga secara tidak langsung, uang dari negara merupakan uang rakyat.
8. Menurut pendapatmu, bagaimana watak atau karakter Mohammad Hatta berdasarkan isi teks tersebut?
Jawaban: Watak Bung Hatta berdasarkan teks tersebut adalah jujur dan tidak gila harta.
9. Apa saja pesan atau amanat yang terkandung dalam teks di atas?
Jawaban: Amanat yang terkandung dalam teks di atas berlaku jujurlah pada diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga: Jawab Soal Pengertian Biografi, Bahasa Indonesia Kelas X Bab 5 Kurikulum Merdeka
Selain itu, kita perlu menjalankan tugas yang sudah dipercayakan dengan sebaik-baiknya salah satunya dengan cara tidak memakan uang yang seharusnya untuk kepentingan bersama.
Uang yang diharuskan untuk kepentingan masyarakat sudah selayaknya memberi manfaat untuk masyarakat dan orang banyak.
10. Apakah kalian setuju dengan pemikiran dan sikap Bung Hatta dalam teks di atas? Jelaskan alasannya!
Jawaban: Saya setuju dengan pemikiran dan sikap Bung Hatta.
Bung Hatta merupakan orang yang baik, jujur, dan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pemimpin dengan baik tanpa memakan uang rakyat.
Itulah pembahasan soal berdasarkan teks "Bung Hatta Tidak Mudah Tergoda Harta" dalam buku Bahasa Indonesia kelas X, Adjarian.