adjar.id - Pernahkah Adjarian membuat kalimat pasif?
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa, kalimat pasif disebut dengan ukara tanggap.
Ukara tanggap adalah kalimat yang predikatnya (wasesa) menggunakan kata kerja (tembung kriya) tanggap.
Tembung kriya tanggap atau kata kerja pasif bahasa Jawa adalah kata kerja yang mendapatkan awalan (ater-ater) tripurusa (dak-, kok-, di-) dan subjeknya dikenai pekerjaan.
Misalnya seperti diunjuk (diminum), dakpangan (dimakan), dan lain-lainnya.
Sama halnya seperti kalimat pasif dalam bahasa Indonesia, subjek pada kalimat aktif mengalami pergeseran hingga menjadi objek, begitu pula sebaliknya.
Contohnya, "Atha (S) minum (P) teh (O)", maka akan menjadi "Teh (S) diminum (S) Atha (O)".
Di bawah ini sudah ada contoh-contoh ukara tanggap atau kalimat pasif dalam bahasa Jawa.
Coba kita pahami bersama, yuk!
Contoh Ukara Tanggap atau Kalimat Pasif Bahasa Jawa
1. Kopine diunjuk bapak.
Baca Juga: 10 Contoh Ukara Panjaluk atau Kalimat Permohonan Bahasa Jawa