Indikator untuk Mengetahui Ketimpangan Distribusi Pendapatan, Materi Ekonomi Kelas 11 Kurikulum Merdeka

By Nabil Adlani, Kamis, 8 September 2022 | 12:00 WIB
Ketimpangan distribusi pendapatan, bisa diketahui melalui dua indikator. (unsplash/Muhammad Daudy)

adjar.id – Sudah tahu tentang ketimpangan distribusi pendapatan?

Adanya kegiatan badan usaha, akan memengaruhi pendapatan nasional dari suatu negara, Adjarian.

Orientasi dari badan usaha adalah untuk mencari keuntungan, sehingga semakin tinggi keuntungan yang didapat maka sekain besar kontribusinya terhadap pendapatan nasional.

Kali ini kita akan membahas mengenai indikator untuk mengetahui ketimpangan distribusi pendapatan yang menjadi materi ekonomi kelas 11 Kurikulum Merdeka.

O iya, pendapatan nasional adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat suatu negara dalam satu periode waktu tertentu.

Jadi, pendapatan nasional adalah nilai bersih dari semua kegiatan ekonomi suatu negara selama satu tahun yang diukur menggunakan satuan mata uang tertentu.

Akan tetapi, jika pendapatan ini pendistribusiaannya kurang merata, maka bisa menyebabkan terjadinya ketimpangan pendapatan.

Distribusi pendapatan menjelaskan dan menilai bagaimana pemerataan pendapatan di suatu negara.

Menurut Bank Dunia, ketimpangan pendapatan merupakan dimensi penting untuk mengukur kesejahteraan negara.

Yuk, kita cari tahu indikator untuk mengetahui ketimpangan distribusi pendapatan berikut ini, Adjarian!

“Ketimpangan pendapatan menjadi aspek kesejahteraan yang penting bagi masyarakat.”

Baca Juga: Solusi Mengatasi Kesenjangan Ekonomi, Materi Ekonomi Kelas 11 Kurikulum Merdeka

Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Adjarian, distribusi pendapatan juga dilihat berdasarkan berbagai golongan masyarakat dan tidak hanya fokus pada satu kelompok masyarakat saja.

Adanya distribusi yang tidak merata di suatu negara akan menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan.

Berikut beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui ketimpangan distribusi pendapatan, di antaranya:

1. Koefisien Gini

Koefisien gini atau indeks gini adalah ukuran dari distribusi pendapatan.

Teori koefisien gini dikembangkan oleh ahli statistik bernama Corrado Gini yang berasal dari Italia tahun 1912.

Tidak hanya mengukur distribusi pendpatan, koefisien gini juga digunakan untuk mengukur ketidaksetaraan ekonomi dan distribusi kekayaan di suatu populasi.

Nilai koefisien gini berkisar di angka 0 atau 0% sampai 1 atau 100%.

Jika angka koefisien gini mendekati angka nol, maka pendapatan terdistribusi secara merata.

Akan tetapi, jika angkanya semakin mendekati angka satu menunjukkan bahwa pendapatan tidak terdistribusi secara merata.

Baca Juga: 3 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional, Materi Ekonomi Kelas 11 Kurikulum Merdeka

Koefisien gini biasa digunakan sebagai alat ukur dari distribusi pendapatan, tetapi tidak menjadi sebagai ukuran mutlak pendapatan negara.

Sebuah negara yang memiliki pendapatan tinggi dengan negara yang berpendapatan rendah bisa memiliki nilai koefisien gini yang sama.

Hal itu bisa terjadi jika kedua negara memiliki distribusi pendapatan yang sama.

“Koefisien Gini menjadi ukuran dari distrubusi pendapatan suatu negara dan bukan ukuran mutlak pendapatan negara.”

2. Kurva Lorenz

Kurva lorenz adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara presentase pendapatan dengan persentase penerimaan pendapatan selama kurun waktu tertentu.

Biasanya berbagai negara melakukan pengukuran dengan kurva lorenz ini dalam waktu satu tahun.

Kurva lorenz akan disertai dengan kemiringan 1 yang disimbolkan dengan garis diagonal.

Semakin jauh kurva dari garis diagonal, maka distribusi pendapatannya tidak merata, sebaliknya jika kurva mendekati garis diagonal maka distribusi pendapatan merata.

Nah, itu tadi Adjarian, indikator untuk mengetahui ketimpangan distribusi pendapatan yang terbagi menjadi dua indikator, yaitu koefisien gini dan kurva lorenz.

Coba Jawab!

Apa yang dimaksud dengan koefisien gini?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Baca Juga: 6 Faktor Penyebab Pertumbuhan Ekonomi