Bagaimana Cara Membaca Lambang Bilangan Bulat?

By Nabil Adlani, Kamis, 25 Agustus 2022 | 13:00 WIB
Bilangan bulat yang berada di sebelah kanan disebut bilangan positif dan disebelah kiri disebut bilangan negatif. (Adjar.id/NA)

adjar.id – Sudah tahu belum cara membaca lambang bilangan bulat?

Bilangan merupakan konsep dalam ilmu matematika yang digunakan dalam pengukuran dan pencacahan.

Terdapat berbagai jenis bilangan, seperti bilangan pecahan dan bilangan bulat, Adjarian.

O iya, bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang di dalamnya terdapat berbagai bilangan.

Misalnya bilangan asli, bilangan prima, bilangan cacah, bilangan komposit, bilangan positif, bilangan negatif, bilangan nol, bilangan ganjil, dan bilangan genap.

Dalam matematika, kita juga mengenal istilah lambang yang biasanya digunakan pada operasi bilangan.

Selain itu, lambang juga digunakan untuk menunjukkan tentang bilangan bulat, seperti bilangan positif atau negatif.

Nah, pada bilangan bulat, kita akan banyak melihat lambang-lambang ini yang dapat memudahkan kita dalam mengetahui jenis bilangan bulatnya.

Yuk, kita cari tahu bagaimana cara membaca lambang bilangan bulat berikut ini, Adjrian!

Lambang Bilangan

Lambang atau simbol mempunyai makna yang bisa menyatakan sesuatu atau maksud tertentu.

Baca Juga: Bilangan Bulat Terdiri dari Angka Berapa?

Dalam matematika, lambang sudah ada sejak lama dan biasanya diletakkan pada sebuah angka.

Pada tahun 1489, Johanned Widmann menjelaskan bahwa simbol – merupakan minus dan + adalah mer dalam bahasa Jerman.

Nah, lambang-lambang tersebut pada zaman itu digunakan untuk menyebutkan kekurangan dan kelebihan.

Kemudian di tahun 1557, di Inggris dikenalkan oleh Robert Recorde tentang simbol = untuk melengkapi simbol plus dan minus.

Lambang-lambang inilah yang masih kita gunakan sampai saat ini dalam ilmu matematika, Adjarian.

Cara Membaca Lambang Bilangan Bulat

Dalam bilangan bulat kita mengenal bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.

Kita bisa mengetahui suatu bilangan bernilai positif atau negatif dari lambang yang mengikuti angkanya.

Misalnya, pada bagian depan angka terdapat lambang -, maka angka tersebut bernilai negatif.

Sementara jika tidak ada lambang atau terdapat lambang +, maka anga tersebut bernilai positif.

Nah, dalam garis bilangan, angka bernilai negatif biasanya ada di bagian kiri nilai nol.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Bilangan Bulat dan Contohnya?

Sedangkan angka yang bernilai positif berada di sebelah kanan nilai nol.

O iya, simbol + ini berfungsi sebagai operator unary yang membuat operand tidak berubah sama dibaca.

Misalnya +y sama dengan y, hal ini bisa digunakan untuk menjelaskan kepositifan suatu angka.

Terutama pada angka-angka yang bernilai negatif, seperti -2 dan +2, maka +2 sama dengan 2.

Untuk bilangan positif pada garis bilangan, semakin ke kanan maka nilai angkanya semakin besar, misalnya 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya.

Sementara itu, untuk bilangan negatif pada garis bilangan, semakin ke kiri maka nilai angkanya akan semakin besar, misalnya -6, -5, -4, -3, -2, -1.

Dalam penerapannya pada operasi hitung, terdapat beberapa rumus yang bisa digunakan, yaitu:

1. Jika bilangan positif bertemu bilangan positif, maka hasilnya menjadi bilangan positif.

2. Jika bilangan positif bertemu bilangan negatif, maka hasilnya menjadi bilangan negatif.

3. Jika bilangan negatif bertemu bilangan negatif, maka hasilnya menjadi bilangan positif.

4. Jika bilangan negatif bertemu bilangan positif, maka hasilnya menjadi bilangan negatif.

Baca Juga: Cara Menulis Bilangan Bulat

Nah, itu tadi Adjarian, cara membaca lambang bilangan bulat yang terdiri atas lambah plus (+) dan lambang minus (-).

Coba Jawab!

Apa fungsi lambang menurut Johanned Widmann?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Tonton juga video ini, yuk!