Perbedaan Konflik dan Kekerasan dalam Ilmu Sosiologi

By Nabil Adlani, Rabu, 24 Agustus 2022 | 10:00 WIB
Terdapat perbedaan konflik dan kekerasan yang biasanya sering muncul dalam masyarakat majemuk. (unsplash/Sushil Nash)

adjar.id – Sudah tahu perbedaan konflik dan kekerasan?

Adjarian, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa, dan agama.

Keberagaman itu harusnya dipelihara dan dijaga dengan baik agar menghasilkan suatu integrasi sosial.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan konflik dan kekerasan dalam ilmu sosiologi yang menjadi materi sosiologi kelas 11 SMA.

Keberagaman yang ada dalam masyarakat tidak jarang bisa menimbulkan pertentangan-pertentangan yang memunculkan konflik dalam masyarakat.

Selain memunculkan konflik, pertentangan juga bisa melahirkan suatu bentuk kekerasan dalam masyarakat.

Konflik dan kekerasan menjadi dua hal yang sangat sulit untuk diselesaikan.

Meski begitu kasus konflik dan kekerasan ini tidaklah sama, tetapi memiliki beberpa perbedaan yang sangat jelas terlihat.

Yuk, kita cari tahu perbedaan konflik dan kekerasan berikut ini, Adjarian!

“Perbedaan antara konflik dan kekerasan sangat bisa terlihat, sehingga penanganan terhadap keduanya berbeda.”

Pengertian Konflik dan Kekerasan

Baca Juga: Bentuk-Bentuk Konflik Menurut Lewis A. Coser

Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya.

Biasanya cara yang digunakan untuk menyingkirkan pihak lain ini yaitu dengan menggunakan ancaman atau kekerasan.

Konflik ini lebih mengarah kepada pertikaian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, Adjarian.

Selain itu, konflik bukanlah menjadi masalah yang melanggar hukum atau peraturan, lo.

Sementara kekerasan secara umum dapat didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan kerugian bagi orang lain.

Bentuk kerugian ini bisa berupa cedera atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang milik orang lain.

Kekerasan ini bisa terjadi karena adanya interaksi sosial yang mengabaikan nilai dan norma dalam masyarakat.

Kekerasan memiliki orientasi kepada hasrat yang dilakukan untuk menghancurkan pihak-pihak yang lebih lemah.

Nah, kekerasan ini termasuk tindakan pelanggaran hukum karena bisa menyebabkan orang lain terluka.

Kekerasan ini dilakukan sebagai penggunaan kekuat fisik secara paksa terhadap orang lain ataupun benda.

“Konflik merupakan tidakan yang tidak melanggar hukum, sementara kekerasan merupakan tindakan yang melanggar hukum.”

Baca Juga: Upaya untuk Mencegah Tindak Kekerasan dalam Masyarakat

Perbedaan Konflik dan Kekerasan

Berikut beberapa perbedaan antara konflik dan kekerasan, di antaranya:

Konflik:

1. Hasil proses interaksi sosial yang sifatnya negatif atau disositif.

2. Sebagai fakta sosial yang tidak bisa dihindarkan.

3. Bertujuan untuk mendapatkan kemenangan dan menghancurkan pesaingnya.

4. Berdampak positif yang bisa mendorong suatu perubahan.

Kekerasan:

1. Agresi jahat yang tidak terprogram secara filogenetik dan tidak adaptif biologis.

2. Bukan pembawaan manusia, memiliki tingkat kedestruktifan yang berbeda-beda.

3. Tidak memiliki tujuan dan muncul karena dorongan nafsu.

Baca Juga: Pengertian dan Bentuk-Bentuk Kekerasan dalam Ilmu Sosiologi

4. Kedestrukrifannya meningkat seiring dengan perkembangan peradaban.

"Konflik bertujuan untuk mencapatkan kemenangan, sementara kekerasan tidak memiliki tujuan karena muncul dari dorongan nafsu."

Nah, itu tadi Adjarian, perbedaan konflik dan kekerasan dalam ilmu sosiologi.

Coba Jawab!

Apa yang dimaksud dengan konflik dan kekerasan?

Petunjuk: Cek halaman 2.