Mengenal Budaya Maritim Indonesia

By Nabil Adlani, Minggu, 21 Agustus 2022 | 12:00 WIB
Budaya maritim di Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu, salah satunya dengan adanya pengetahuan bahari. (unsplash/Fahrul Razi)

adjar.id – Sudah tahu tentang budaya maritim Indonesia?

Hari ini, 21 Agustus diperingati sebagai Hari Maritim Nasional, Adjarian.

Adanya peringatan Hari Maritim Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai potensi maritim yang ada di Indonesia.

Pada tanggal 21 Agutus 1945, terjadi sebuah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Peristiwa tersebut adalah peristiwa angkatan laut Indonesia yang berhasil untuk menglahkan kekuatan militer Jepang.

Peristiwa itulah yang kemudian menjadi landasan kuat adanya Hari Maritim Nasional.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipisahkan oleh lautan disetiap pulau-pulaunya.

Meskipun dipisahkan oleh lautan yang luas, setiap suku bangsa yang menghuni pulau-pulau di Indonesia merupakan satu kesatuan.

Selain itu, adanya konsep wawasan nusantara menjadikan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, yang meliputi daratan, laut, dan udara.

Hal ini semakin diperkuat dengan adanya budaya maritim yang sudah ada sejak zaman dahulu di Indonesia.

Yuk, kita cari tahu budaya maritim Indonesia berikut ini, Adjarian!

Baca Juga: Link Twibbon Hari Maritim Nasional

Budaya Maritim Indonesia

Adjarian, sejarah bangsa Indonesia awalnya dimulau dari lautan.

Berbagai aktivitas kehidupan bangsa Indonesia, bermula dari lautan yang menjadi awal penyebaran penghuni Nusantara ini.

Berikut beberapa budaya maritim Indonesia, di antaranya:

1. Kerjaan Maritim

Sejarah dari bangsa Indonesia ditandai dengan adanya sejarah maritim yang sudah dimulai dari kawasan barat sampai ke kawasan timur nusantara.

Berbagai kerajaan yang muncul di zaman dahulu telah menyadaru bahwa mereka dekat dengan laut.

Oleh karena itulah, beberapa kerajaan membangun kekuatan laut yang dilakukan dengan memfokuskan diri pada transportasi laut.

Selain itu, beberapa kerajaan juga menyadari bahwa mereka hidup antarpulau dan dipisahkan oleh lautan.

Sehingga, mereka berusaha untuk menyatukan pulau-pulau tersebut dengan berbagai usaha.

Usaha yang dilakukan sangat beragam, mulai dari menjalin persahabatan, sampai dengan membuat peraturan kedaulatan laut.

Baca Juga: Dampak Letak Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim

2. Aturan Laut dan Pesisir

Berbagai kerajaan bahari di Indonesia pada zaman dahulu mengeluarkan undang-undang yang berisikan mengenai aturan berbagai aktivitas laut.

Salah satunya kerajaan di Bali yang membuat peraturan mengenai kapal-kapal yang beraktivitas di wilayah mereka.

Hal ini tertulis dalam prasasti-prasasti peninggalan kerajaan teresebut, yang dikenal dengan istilah tawan karang.

Selain itu, Kerajaan Makassar juga mengeluarkan tata cara pelayaran dan perdangan yang berlaku sangat lama di wilayah tersebut.

3. Pengetahuan Bahari

Adjarian, sejak zaman dahulu nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenai tentang pembuatan perahu.

Hal ini ditemukan dengan adanya data arkeologi tentang pembangunan perahu melalui lukisan di gua.

Lukisan ini ditemukan di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, Pulau Kei, dan Gua Niah di Serawak.

Penggunaan perahu sudah dimulai sejak zaman neolitikum atau lebih dikenal dengan zaman bercocok tanam.

Hal ini diketahui dari banyaknya temuan sampah kerang yang menunjukkan pernah adanya pemanfaatan hasil laut oleh manusia.

Baca Juga: Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim?

Selain itu, pemanfaatan laut ini juga ditunjukkan dengan adanya penggunakan alat transportasi berupa perahu oleh orang-orang zaman tersebut, lo.

Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai gambar di gua yang terletak di Sulawesi Selatan.

O iya, perahu bercadik juga memiliki peranan penting dalam hubungan perdagangan antarpulau pada masa tersebut.

Terutama bagi bangsa Indonesia dengan dataran Aisa Tenggara dan Tiongkok.

Terdapat juga temuan berbagai teknologi pembuatan perahu, mulai dari teknik ikat, teknik pasak bambu, dan teknik gabungan.

Hal ini semakin diperkuat dengan temuan pasak bambu atau kayu dalam pembuatan perahu di Nusantara oleh orang Melayu dan Jawa pada awal abad ke-16.

Perahu-perahu kuni yang ditemukan di perairan Indonesia sebagian besar dibuat dengan menggunakan teknik tradisional Asia Tenggara, salah satunya kapal pinisi.

Nah, itu tadi beberapa budaya maritim Indonesia, yang sudah ada sejak zaman nenek bangsa Indonesia.

Coba Jawab!

Apa tujuan peringatan Hari Maritim Nasional?

Petunjuk: Cek halaman 1.

Tonton video ini juga, yuk!