adjar.id - Kita akan membahas soal pemahaman berdasarkan sebuah teks hikayat, Adjarian.
Teks hikayat adalah karya sastra lama yang berasal dari Melayu.
Teks hikayat yang akan kita bahas kali ini berjudul "Sa-ijaan dan Ikan Todak".
Setelah membaca teks hikayat tersebut, kita diminta unutk menjawab soal pemahaman di bagian bawah teks.
Soal pemahaman bertujuan untuk menguji apakah kita sudah memahami isi dari teks tersebut.
Teks dan soal pemahaman bisa kita temukan pada buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas X.
Soal pemahaman ada pada bab III, materi "Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman" halaman 58, pada bagian kegiatan 2.
Kita akan membahas soal nomor satu dan dua pada kegiatan tersebut.
Nah, berikut pembahasan soal mendefinisikan hikayat.
Kegiatan 2
Setelah menyimak Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak jawablah pertanyaan berikut.
Baca Juga: Jawab Soal Definisi Hikayat, Buku Bahasa Indonesia Kelas X Bab III Kurikulum Merdeka
Kalian dapat meminta teman untuk membacakan hikayat tersebut sekali lagi agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
1. Berdasarkan penggalan cerita pada Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak berikut, sifat Datu Mabrur apakah yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca?
Siang-malam ia bersemedi di batu karang, di antara percikan buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan.
Jawaban:
Sifat Datu Mabrur yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca dari kutipan teks di atas adalah sifat gigih dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan yang ingin diraih.
Hal tersebut terlihat dari penggambaran suasana yang tidak menyenangkan, tetapi tetap dilalui oleh Datu Mabrur.
2. Bagaimana perasaan Ikan Todak saat muncul ke permukaan dan memperkenalkan dirinya kepada Datu mabrur?
Jawaban:
- Ia merasa marah karena dirinya terluka.
- Ia merasa malu karena ia kalah dalam pertempuran.
- Ia merasa takut karena berhasil dikalahkan oleh Datu Mabrur.
Nah, itulah pembahasan soal berdasarkan teks 'Sa-ijaan dan Ikan Todak', materi "Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman" buku Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka, Adjarian.