adjar.id - Di dalam bahasa Indonesia, ada kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung adalah informasi, tulisan, ide, atau konsep penulis atau orang lain yang disalin sesuai dengan aslinya.
Dengan begitu, kalimat yang dikutip tidak terdapat perubahan terhadap bentuk asli dari sumbernya.
Nah, kutipan tidak langsung merupakan jenis kutipan yang hanya diambil kesimpulan atau ide pokoknya saja, Adjarian.
Dengan begitu, kita harus meringkas pendapat dan menulis inti sari dengan bahasa kita sendiri.
Materi ini akan kita pelajari pada buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas X dalam bentuk latihan soal.
Ada soal yang meminta kita untuk membuat kutipan tidak langsung dari informasi yang tersedia.
Soal tersebut ada pada materi Mengungkap Fakta Alam Secara Objektif, kegiatan 3, halaman 19,
Nah, berikut pembahasan soal tersebut. Simak, yuk!
Mengubah Informasi Menjadi Kutipan Tidak Langsung.
1. Informasi 1
Semut rangrang bukan sembarang semut. Mereka unik dan berbeda dari jenis semut lainnya. Manusia telah menggunakan jasa mereka dalam perkebunan berabad-abad yang lalu.
Tercatat, sekitar tahun 300 Masehi di Canton (Tiongkok), semut ini digunakan untuk mengusir hama pada tanaman jeruk.
Orang mengambil sarang-sarang semut ini dari hutan, memperjualbelikannya, lalu meletakkannya di pohon-pohon jeruk jenis unggul.
Teknik yang sama tetap dilakukan sampai abad ke-12, dan masih diterapkan di selatan Tiongkok sampai saat ini.
Sumber Infomasi:
Mengenal Serangga di Sekitar Kita karya S. Djoewari yang diterbitkan oleh Alprin pada tahun 2020. Informasi tersebut terdapat pada halaman 58.
Kutipan Tidak Langsung Informasi 1
Sejak ratusan tahun lalu semut rangrang dimanfaatkan oleh manusia, khususnya orang Tionglok Selatan, untuk mengusir hama pada tanaman jeruk (Djoewari 2020: 58).
2. Informasi 2
Pengetahuan rendah yang dimiliki oleh petani apel tentang penggunaan pestisida yang dilakukan secara intensif memberikan peluang mereka untuk bertindak atau berperilaku tidak baik terhadap lingkungannya.
Kurangnya pengetahuan mereka tentang serangga polinator yang berfungsi membantu penyerbukan, menyebabkan banyak serangga yang disemprot dengan pestisida.
Kurangnya pengetahuan petani apel tentang manfaat tumbuhan penutup tanah tertentu yang merupakan habitat serangga polinator, membuat mereka menyiangi semua tumbuhan penutup tanah dan menjadikannya makanan ternak.
Sumber informasi:
Buku Serangga Polinator karya Budi Purwantiningsih yang diterbitkan oleh Universitas Brawijaya Press pada tahun 2014. Informasi tersebut terdapat pada Halaman 101 s.d. 102.
Kutipan tidak langsung informasi 2
Kebiasaan petani menggunakan pestisida berlebihan dan menyiangi semua tumbuhan penutup tanah dapat membahayakan populasi serangga polinator (Purwatiningsih 2014: 101–102).
Nah, itulah pembahasan soal mengubah informasi menjadi kutipan tidak langsung, materi Mengungkap Fakta Alam Secara Objektif buku Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka, Adjarian.