Rajamala adalah seorang tokoh pewayangan yang berwujud setengah manusia dan setengah raksasa.
Seperti yang sudah sedikit dibahas tadi, Rajamala dicirikan dengan wajah berwarna merah, mata melotot, rambut dan kumis yang tebal, serta hidung yang besar dan menjorok ke depan.
Dalam kisah pewayangan, Rajamala dikenal sebagai tokoh sangat sakti dan tak terkalahkan.
Hanya ada lima tokoh yang bisa mengalahkannya, yakni Adipati Karna, Prabu Baladewa, Bima, Duryudana, dan Resi Bisma.
Diceritakan Sang Rajamala ini berhasil hidup lagi setelah dikalahkan beberapa kali oleh Abilawa.
Kegagahan dan kesaktian inilah yang kemudian membuat Rajamala dijadikan maskot ASEAN Para Games 2022.
Simbol Kebudayaan Surakarta
Baca Juga: Apa Perbedaan SEA Games dan ASEAN Para Games? #AkuBacaAkuTahu
Jika Adjarian pernah main ke Museum Radyapustaka dan Museum Keraton Surakarta, pasti sudah tidak asing lagi dengan tokoh wayang satu ini.
Yap! Tokoh Rajamala memang dulunya digunakan sebagai "canthik" atau hiasan perahu Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Canthik tersebut dibuat oleh Paku Buwono V, yang saat itu masih menjadi putra mahkota, pada masa pemerintahan Paku Buwono IV.
Tak sembarangan, perahu keraton berhias Rajamala dianggap sebagai benda pusaka, lo.