Dalam bahasa Jawa ngoko, nama disebut dengan "jeneng", Adjarian.
Nah, ungkapan yang digunakan untuk menanyakan nama dalam bahasa Jawa ngoko adalah "sapa jenengmu?" yang artinya "siapa namamu?".
Perlu diingat, kita hanya bisa menggunakan ungkapan ini ketika ingin menanyakan nama orang yang sebaya atau lebih muda.
Perhatikan contoh di bawah ini!
- Koe murid anyar ning kelas iki, ya? Sapa jenengmu?
(Kamu murid baru di kelas ini, ya? Siapa namamu?
- Aku wingi ndelok koe melu lomba tenis ngewakili sekolah, Dik. Sapa jenengmu?
Baca Juga: Bagaimana Cara Menanyakan 'Jam Berapa' dalam Bahasa Jawa?
(Aku kemarin melihat kamu mengikuti lomba tenis untuk mewakili sekolah, Dik. Siapa namamu?)
- Ngapunten, sapa jenengmu? Ketoke awake dewe bakal sekelas.
(Maaf, siapa namamu? Sepertinya kita akan sekelas.)
2. Krama
Nah, kalau ungkapan yang digunakan untuk menanyakan nama seseorang dalam bahasa Jawa krama adalah "sinten asmanipun panjenengan?".
Adjarian bisa menggunakan ungkapan ini saat ingin menanyakan nama seseorang yang lebih tua.
Contoh:
- Ngapunten, Bu. Panjenengan asmanipun sinten, nggih?
(Maaf, Bu. Siapa nama Anda?)
Baca Juga: Bagaimana Cara Menanyakan Kabar dalam Bahasa Jawa?
- Sinten asmanipun panjenengan? Niki badhe kula catet.
(Siapa nama Anda? Ini akan saya catat.)
- Asmanipun panjenengan sinten, nggih?
(Siapa nama Anda?)
Nah, Adjarian, demikianlah cara menanyakan nama dalam bahasa Jawa ngoko dan krama. Mudah, ya?
Coba Jawab! |
Sebutkan ungkapan yang digunakan untuk menanyakan nama dalam bahasa Jawa ngoko! |
Petunjuk: Cek halaman 2. |