Tembung Sesulih Panudhuh dan Pitakon: Pengertian dan Contoh Kalimat

By Jestica Anna, Selasa, 26 Juli 2022 | 11:00 WIB
Tembung sesulih panudhuh dan tembung sesulih pitakon adalah dua jenis kata ganti dalam bahasa Jawa. (adjar.id/AJ)

Artinya, tembung sesulih panudhuh adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan letak barang, baik barang yang dekat, jauh, maupun agak dekat.

Contoh tembung sesulih panuduh adalah "iki" (ini, ngoko), "kae (itu, ngoko), "kuwi" (itu, ngoko), "punika" (itu, krama). Contoh:

(Maaf, Bu. Apakah sotonya sudah dimakan?)

(Apakah sandal warna merah muda itu milikmu?)

"Tembung sesulih panudhuh adalah kata ganti yang berfungsi untuk menunjukkan letak suatu benda."

Baca Juga: Tembung Sesulih Pandarbe: Pengertian, Jenis, dan Contoh-contohnya

2. Tembung Sesulih Pitakon

Tembung sesulih pitakon yaiku tembung kang fungsine dinggo pitakon bab sing awujud barang, uwong, utawa kaanan.

Intinya, tembung sesulih pitakon adalah kata yang berfungsi untuk menanyakan sesuatu yang bewujud orang, benda, ataupun barang.

Karena digunakan untuk bertanya, kata yang termasuk tembung sesulih pitakon adalah kata tanya.

Misalnya, "sapa?" (siapa?), "sing endi?" (yang mana?), "kepriye?" (bagaimana?), "pira?" (berapa?), dan sebagainya. Contoh:

(Siapa saja yang ikut rapat acara 17-an?)