Sejak zaman dahulu, permukaan bumi yang diam telah mengalami perjalanan atau pergeseran yang jauh dari bentuknya semula, Adjarian.
Para ilmuwan yang memberikan gagasan tentang adanya pergeseran bumi yang mengamati benua-benua Afrika dan Amerika Selatan adalah benua yang pernah bersatu.
Bahkan seorang ilmuwan asal Jerman Alfred Wegener mengemukakan teori yang terkenal yaitu teori pengapungan benua.
Pada teorinya ia menjelaskan bahwa 225 juta tahun yang lalu, di bumi baru ada satu benua dan samudra yang sangat luas.
Benua raksasa itu dinamakan pangea, sedangkan kawasan samudra yang mengapit benua tersebut dinamakan panthalassa.
Hingga kemudian, pangea sedikit demi sedikit mengalami pecah dan retakan-rekatan menjadi dua, yaitu Laurasia di sebelah utara dan Gondwana disebelah selatan.
“Pada awalnya bumi merupakan benua yang sangat besar yang disebut dengan pangea dan kemudian mengalami retakan dan pecahan menjadi dua.”
Baca Juga: Mengenal 4 Lapisan Tanah
Bumi pada awalnya berasal dari massa gas yang mengalami pendinginan dalam waktu jutaan tahun.
Zat-zat pembentuk bumi terdiri atas berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya sempat memisahkan diri sesuai dengan perbedaan sifat-sifat tersebut.
Hasil-hasil penelitian terhadap fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk bumi mulai dari kerak sampai inti bumi memiliki komposisi mineral dan kimia yang berbeda.