adjar.id - Pernah membuat kalimat bahasa Jawa menggunakan tembung sesulih pandarbe?
Dalam bahasa Jawa, tembung seseulih pandarbe yaiku tembung sing dinggo nyulihi keduwekan.
Artinya, tembung sesulih pandarbe adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kepemilikan.
Nah, dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tembung sesulih pandarbe dengan nama kata ganti kepemilikan.
Ada tiga jenis tembung sesulih kandarbe, yaitu pandarbe purusa kapisan, pandarbe purusa kapindho, dan pandarbe purusa katelu.
Pandarbe purusa kapisan digunakan untuk menggantikan orang pertama, seperti -ku atau -kula.
Kalau pandarbe purusa kapindho digunakan untuk menggantikan kepemilikan orang kedua, contohnya -mu, -sampeyan, dan -jenengan.
Sementara pandarbe purusa katelu untuk kepemilikan orang ketiga, seperti -e, -ne, atau -ipun,
Berikut beberapa contoh kalimat menggunakan tembung sesulih pandarbe.
Baca Juga: Tembung Sesulih Purusa: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh-contohnya
Contoh Kalimat Menggunakan Tembung Sesulih Pandarbe
1. Pandarbe Purusa Kapisan
- Tulung tontonen kertas ulanganku ning meja Bu Sri. (Tolong lihatkan kertas ulanganku di meja Bu Sri.)
- Sepatuku warna kuning apa kok silih? (Sepatuku warna kuning apakah kamu pinjam?)
- Tugas kula sampun ditumpuk kala wingi Senin, Bu. (Tugas saya sudah ditumpuk kemarin Senin, Bu.)
- Kursiku aja dilungguhi, ya. (Kursiku jangan diduduki, ya.)
- Buku kula sampun mboten diwaca. (Bukuku sudah tidak dibaca.)
- Omahku cedak karo omahe Rian. (Rumahku dekat dengan rumah Rian.)
2. Pandarbe Purusa Kapindho
Baca Juga: Apa Itu Tembung Yogyaswara? Berikut Penjelasan dan Contoh-contohnya
- Apa sing ana ning njero tasmu? (Apa yang ada di dalam tasmu?)
- Unjukanipun panjenengan menapa sampun telas? (Apakah minumanmu sudah habis?)
- Sepatu sampeyan dereng kula tali. (Sepatumu belum kutali.)
- Kerdusmu kui apa isih kanggo? (Apakah kardusmu masih terpakai?)
- Aku wingi lunga ning pasar nganggo sandalmu. (Aku kemarin pergi ke pasar menggunakan sandalmu.)
- Novel panjenengan sampun kula waca (Novelmu sudah aku baca.)
3. Pandarbe Purusa Katelu
- Tokone Bu Ira saiki wes tutup. (Tokonya Bu Ira sekarang sudah tutup.)
- Mustikanipun bapak menapa sampun sae? (Apakah kepala bapak sudah sembuh?)
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Tembung Pepindhan? Ini Pengertian dan Contoh-contohnya
- Dalemipun Mbak Rika wonten Kecamatan Jebres. (Rumah Mbak Rika di Kecamatan Jebres.)
- Sendale Riko isih tak gowo. (Sandalnya Riko masih aku bawa.)
- Klambine Putri regane larang. (Bajunya Putri harganya mahal.)
- Sikile Atha bar kesandung. (Kakinya Atha habis tersandung.)
Nah, itulah contoh-contoh kalimat menggunakan tembung sesulih pandarbe, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa itu tembung sesulih pandarbe kapisan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |