BMKG melakukan pengamatan unsur-unsur cuaca dibantu oleh Stasiun Meteorilogi dan Klimatologi secara umum, pelayanan khusus bandara, pelabuhan, pelayaran kapal, dan perkebunan.
2. Pengamatan Kualitas Udara dan Unsur Medan Bumi
BMKG juga melakukan pengamatan kualitas udara yang dilakukan oleh Stasiun GAW (Global Atmosphere Watch) dan pengamatan unsur medan bumi seperti percepatan tanah, gempa bumi, dan magnet bumi yang dilakukan oleh Stasiun Geofisika.
3. Pengamatan Menggunakan Alat-Alat Canggih
Alat-alat canggih diletakkan diseluruh wilayah yang berada di luar jangkaun stasiun pengamatan untuk mendukung data analisis dan perkiraan.
Seperti pendekteksi petur, memonitor pergerakan awan, penakar hujan otomatis, mengukur unsur-unsur cuaca otomatis, dan lain sebagainya.
4. Menganalisis Hasil Pengamatan
Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Gelombang Panas?
Data-data pengamatan yang dihasilkan melalui stasiun dan alat-alat canggih kemudian dimasukkan ke dalam PC server dan diatur secara sistematik.
Hal ini bertujuan untuk melakukan analisis dan perkiraan hasil pengamatan, sehingga menghasilkan perediksi cuaca harian dan mingguan.
Selain itu, kegiatan menganalisis pengamatan juga menghasilkan informasi prediksi perubahan iklim, peringatan dini, prakiraan iklim, kualitas udara, dan bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami.
5. Membagikan Informasi Prediksi Cuaca
Hasil analisis pengamatan yang dilakukan BMKG kemudian dibagikan ke masyarakat sebagai informasi prediksi cuaca.
Nah, itulah cara kerja BMKG ketika memprediksi cuaca di wilayah Indonesia, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa nama satelit yang digunakan BMKG dalam memprediksi cuaca? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!