Untuk menanyakan “jam berapa?” dalam bahasa Jawa ngoko, kita bisa menggunakan ungkapan “jam piro?”, Adjarian.
Sementara untuk mengungkapkan lamanya durasi waktu, ungkapan yang bisa kita gunakan adalah “nganti kapan?”.
Perlu diingiat, kedua ungkapan tersebut hanya bisa digunakan saat berbiacara dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda.
Contoh:
- Jam piro lungamu?
(Jam berapa kamu pergi?)
- Jam piro koe mendarat ning Yogyakarta?
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatakan 'Tidak Tahu' dalam Bahasa Jawa Ngoko dan Krama?
(Jam berapa kamu mendarat di Yogyakarta?)
- Nganti kapan lungamu menyang Bali?
(Sampai kapan kepergianmu ke Bali?)
2. Krama
Lalu, bagamana cara menanyakan “jam berapa?” kepada orang yang lebih tua?
Nah, dalam situasi seperti itu, kita bisa menggunakan ungkapan “jam pinten?”, boleh juga ditambahkan kata sapaan, misalnya “jam pinten, Bu?” supaya lebih menghargai lawan bicara.
Kalau ingin menanyakan durasi waktu, ungkapan yang kita gunakan adalah “pinten dangunipun?”
Contoh:
- Jam pinten ibu badha tindak pasar?
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengucapkan Selamat Ulang Tahun dalam Bahasa Jawa?
(Jam berapa ibu akan pergi ke pasar?)
- Pinten dangunipun panjenengan tindhak Bali?
(Berapa lamanya kamu pergi ke Bali?)
Nah, Adjarian, itulah penjelasan cara menayakan “jam berapa?” dalam bahasa Jawa, baik ngoko maupun krama.
Coba Jawab! |
Apa ungkapan yang digunakan untuk menanyakan jam berapa dalam bahasa Jawa ngoko? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |