Stunting anak umumnya disebabkan beragam faktor, mulai dari faktor genetik, kurang asupan gizi, hingga tingkat pengetahuan orang tua yang rendah tentang tumbuh kembang anak.
Oleh sebab itu, melalui peringatan Hari Keluarga Nasional 2022 dengan tema stunting pada anak diharapkan orang tua dan keluarga memiliki pengetahuan tentang tumbuh kembang anak dan stunting.
Selain itu, pemerintah ingin kasus stunting anak di Indonesia tahun 2022 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021, stunting di Indonesia memiliki angka prevalensi sebesar 24,4%, di mana angka tersebut menurun 6,4% dari 30,8% di tahun 2018.
Pada tahun 2022, pemerintah Indonesia ingin menurunkan angka prevalensi stunting anak yang perlu didukung oleh semua tingkatan salah satunya tingkat keluarga.
Keluarga menjadi pilar penting untuk mencegah dan menurunkan risiko anak mengalami stunting.
Stunting anak bisa dicegah oleh keluarga sejak masa kehamilan ibu.
Berikut berberapa langkah cara pencegahan stunting anak sejak masa hamilan sampai anak lahir.
Baca Juga: Bagaimana Sejarah Hari Keluarga Internasional yang Diperingati Setiap 15 Mei?
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang cukup sejak masa menjadi janin.
2. Melakukan pemeriksaaan kandungan secara rutin untuk memantau tumbuh kembang janin.
3. Merapkan periku hidup sehat dan bersih untuk mencegah infeksi selama kehamilan yang menyebabkan risiko stunting.