3 Jenis Layang: Layang Kitir, Layang Iber-Iber, dan Layang Ulem

By Jestica Anna, Jumat, 10 Juni 2022 | 14:30 WIB
Layang kitir merupakan salah satu jenis layang atau surat dalam bahasa Jawa. (Unsplash/JoannaKosinka)

adjar.id - Adjarian pernah menulis layang kitir, layang iber-iber, atau mungkin layang ulem?

O iya, dalam bahasa Indonesia, layang disebut dengan surat.

Surat merupakan salah satu media komunikasi tidak langsung yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu pihak kepada pihak lain.

Nah, sama seperti dalam bahasa Indonesia, surat dalam bahasa Jawa juga terdiri atas berbagai jenis.

Jenis-jenis surat ini tentu digunakan sesuai dengan tujuannya, Adjarian.

Format penulisannya pun juga bermacam-macam, ada yang formal, ada juga yang tidak formal.

Nah, kali ini kita akan membahas tiga jenis layang atau surat dalam bahasa Jawa, yaitu layang kitir, larang iber-iber, dan layang ulem

Lanngsung saja kita pelajari bersama, yuk!

"Dalam bahasa Jawa, surat disebut dengan layang."

Baca Juga: Pengertian Layang atau Surat dalam Bahasa Jawa dan Strukturnya

1. Layang Kitir

Adjarian pernah menulis memo?

Nah, dalam bahasa Indonesia, layang kitir disebut dengan memo.

Memo merupakan surat singkat yang berisi informasi yang ditujukan kepada orang lain.

Dibanding dengan jenis surat lain, layang kitir memiliki struktur yang lebih singkat.

Struktur layang kitir terdiri atas tiga hingga empat bagian saja.

Adapun struktur layang kitir yaitu satata basa (tujuan surat), surasa basa (isi surat), titi mangsa (tempat dan tanggal surat), dan asma terang (nama pengirim).

O iya, layang kitir bisa ditulis dalam format formal dan nonformal, bahasa yang digunakan pun harus menyesuaikan unggah-ungguh basa.

"Dalam bahasa Indonesia, layang kitir disebut dengan memo yang berisi informasi singkat."

Baca Juga: Surat Pribadi: Pengertian Surat, Bagian-Bagian, dan Contohnya

2. Layang Iber-Iber

Dalam bahasa Indonesia, layang iber-iber disebut dengan surat pribadi, Adjarian.

Nah, karena surat pribadi, layang iber-iber bersifat tidak resmi atau nonformal.

Meski bersifat pribadi dan nonformal, bahasa yang digunakan dalam penulisan tetap harus memerhatikan unggah-ungguh basa.

Misalnya, layang iber-iber yang ditujukan kepada orang tua ditulis menggunakan krama alus.

Sementara layang iber-iber yang ditujukan pada sahabat bisa ditulis menggunakan ngoko.

3. Layang Ulem

Di sini ada yang pernah menerima surat undangan pernikahan atau acara ulang tahun?

Kalau iya, artinya Adjarian sudah pernah menerima layang ulem, sebab layang ulem disebut dengan surat undangan dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga: Pengertian Surat Resmi, Ciri-Ciri, Jenis, dan Strukturnya

Layang ulem digunakan untuk meminta kedatangan orang lain pada suatu acara.

Misalnya, acara pernikahan, ulang tahun, syukuran, dan lain semacamnya.

O iya, layang ulem sifatnya semi formal, sehingga harus ditulis menggunakan krama alus, supaya menghargai orang yang diundang.

"Layang iber-iber disebut dengan surat pribadi, sementara layang ulem disebut dengan surat undangan."

Nah, itulah materi mengenai tiga jenis layang, yaitu layang kitir, layang iber-iber, dan layang ulem.

Untuk mengasah pemahaman, coba kerjakan soal berikut, yuk!

Coba Jawab!
Apa yang dimaksud dengan layang iber-iber?
Petunjuk: Cek halaman 3.