Pengertian Layang atau Surat dalam Bahasa Jawa dan Strukturnya

By Jestica Anna, Kamis, 9 Juni 2022 | 12:30 WIB
Dalam bahasa Jawa, surat disebut dengan layang. (Unsplash/AlvaroSerrano)

adjar.id - Pernahkah Adjarian mendengar istilah "layang" atau mungkin mengerti strukturnya?

Layang yang dimaksud di sini bukan layang-layang, melainkan surat dalam bahasa Jawa.

Siapa di sini yang sudah pernah menulis dan mengirim surat?

Surat merupakan salah satu upaya berkomunikasi secara tidak langsung kepada seseorang yang berjarak jauh.

Meski saat ini tergantikan dengan aplikasi pesan singkat, surat masih kerap digunakan dalam sejumlah kegiatan, lo.

Misalnya, saat ingin mengirimkan edaran resmi, pengumuman, atau mungkin undangan.

Surat atau layang masih dirasa lebih formal jika dibanding dengan pesan singkat.

Nah, kali ini kita akan membahas lebih lanjut apa itu layang dan strukturnya. Simak bersama, yuk!

"Dalam bahasa Jawa, surat disebut dengan layang."

Baca Juga: Pengertian Surat Resmi, Ciri-Ciri, Jenis, dan Strukturnya

Pengertian Layang

Dalam bahasa Indonesia, layang disebut dengan surat. 

Surat merupakan sebuah tulisan yang memiliki tujuan tertentu dan tentunya ditujukan kepada orang lain.

O iya, surat atau layang ini bisa dikategorikan sebagai komunikasi tidak langsung, Adjarian.

Seperti halnya dalam bahasa Indonesia, secara garis besar layang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu formal dan tidak formal.

Layang formal umumnya dibuat oleh suatu lembaga atau organisasi, dicirikan dengan adanya kop surat atau kepala surat.

Nah, kalau layang tidak formal sifatnya tidak resmi, dibuat oleh seseorang dan ditujukan kepada orang lain.

Menurut kegunaannya, layang dibagi menjadi enam jenis, yaitu layang iber-iber, kitir, ulem, lelayu, paturan, dan dhawuh.

"Ada sejumlah jenis layang, seperti layang iber-iber, kitir, ulem, lelayu, paturan, dan dhawuh."

Baca Juga: Geguritan: Pengertian, Unsur, dan Ciri-Cirinya

Struktur Layang

Sama seperti surat dalam bahasa Indonesia, layang juga memiliki perangan atau bagian-bagian, seperti:

1. Titi Mangsa

Titi mangsa merupakan tempat dan tanggal penulisan surat tersebut. Penulisannya diletakkan di pojok kanan atas surat.

2. Satata Basa

Satata basa merupakan alamat tujuan surat

3. Adangiyah/Adawiyah

Bagian ini merupakan salam pembuka surat, seperti salam atau sapaan.

4. Purwaka Basa

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Guru Gatra, Guru Lagu, dan Guru Wilangan?

Purwaka basa merupakan pembukaan surat, umumnya berisi ucapan syukur, doa, atau maksud dari penulisan surat.

5. Surasa Basa

Nah, kalau bagian ini merupakan bagian inti surat, Adjarian.

Surasa basa berisi informasi atau hal-hal inti yang perlu disampaikan penulis surat.

6. Wasana Basa

Wasana basa merupakan penutup surat yang berisi harapan, ucapan terima kasih, atau permintaan maaf.

7. Prepenah

Prepenah biasanya ditempatkan di akhir surat. Bagian ini berisi keterangan tentang pengirim surat.

8. Tapak Asma

Baca Juga: Pengertian Kalimat Perintah Ukara Pakon dalam Bahasa Jawa dan Jenisnya

  

Tapak asma merupakan tanda tangan sang pengirim surat yang biasanya berada di bawah prepenah.

9. Asma Terang

Nah, setelah membubuhkan tanda tangan, perlu juga menuliskan asma terang atau nama terang penulis surat.

"Stuktur layang terdiri atas titi mangsa, satata basa, adangiyah, purwaka basa, surasa basa, wasana basa, prepenah, tapak asma, dan asma terang."

Nah, Adjarian, itulah pengertian dan struktur layang atau surat dalam bahasa Jawa.

Sekarang coba kita kerjakan soal di bawah ini, yuk!

Coba Jawab!
Apa yang dimaksud dengan prepenah dalam struktur layang?
Petunjuk: Cek halaman 4.