Nama Pancawara atau Hari Pasaran dalam Bahasa Jawa beserta Artinya

By Aldita Prafitasari, Rabu, 8 Juni 2022 | 07:30 WIB
Pada masa Jawa Kuno terdapat tiga macam hari dalam kalender Jawa yang dicantumkan dalam prasasti. (Unsplash)

Kasih, melambangkan jumeneng atau dalam bahasa Indonesia berarti berdiri

2. Lêgi (Manis)

Manis, melambangkan mungkur atau dalam bahasa Indonesia berarti berbalik arah ke belakang

3. Pahing (Jênar)

Jenar, melambangkan madep atau dalam bahasa Indonesia berarti menghadap

4. Pon (Palguna)

Palguna, melambangkan sare atau dalam bahasa Indonesia berarti tidur

Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Lagu atau Tembang Jawa 'Tak Lelo Ledung'

5. Wagé (Cêmêngan)

Cemengan, melambangkan lenggah atau dalam bahasa Indonesia berarti duduk.

Selain pancawara, masih ada saptawara dan siklus enam hari yang disebut sadwara atau paringkelan.

Walaupun terkadang masih digunakan dalam pencatatan waktu, paringkelan tidak digunakan dalam menghitung jatuhnya waktu upaca-upacara adat di keraton.

Paringkelan terdiri atas Tungle, Aryang, Warungkung, Paningron, Uwas, dan Mawulu.

Nah Adjarian, itulah dia nama pancawara atau hari pasaran dalam bahasa Jawa beserta artinya, ya.

Coba Jawab!
Apa yang dengan pasaran dalam bahasa Jawa?
Petunjuk: Cek halaman 1.