adjar.id – Akhir-akhir ini warga dunia digemparkan dengan penyakit cacar monyet. Apa itu cacar monyet?
Cacar monyet atau disebut dengan monkeypox merupakan infeksi virus yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Virus ini akan menyerang bagian kulit, mirip dengan penyakit cacar air, Adjarian.
Sebenarnya, penyakit cacar monyet ini sudah ada sejak tahun 1970 silam di Republik Demokratik Kongo.
Namun, warga kembali dikagetkan dengan temuan 100 kasus di Eropa, Amerika Serikat, dan Juga Autralia.
Bahkan, jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah untuk beberapa waktu kedepan.
Akan tetapi, Adjarian tidak perlu khawatir, risiko penularan cacar monyet ke populasi yang luas bisa dikatakan tergolong rendah, kok.
Meski begitu, kita harus tetap menjaga diri dan membentenginya dengan pola hidup yang sehat.
Nah, untuk mengetahui penjelasan lengkap terkait cacar monyet, simak penjelasan berikut, yuk!
Baca Juga: Perbedaan Penyakit Cacar Air dan Cacar Monyet Berdasarkan Cara Penularan
Cacar Monyet
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyampaikan bahwa cacar monyet merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus Orthopoxvirus yang berasal dari keluarga Poxviridae.
Sesuai dengan namanya, hewan-hewan yang dapat membawa virus satu ini adalah primate sejenis monyet, tupai, dan tikus.
Virus ini bisa menular apabila kita kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.
Lalu, jika seseorang sudah terinfeksi cacar monyet tentu bisa menularkan ke orang-orang lainnya melalui liur yang masuk melalui mata, hidung, atau mungkin luka terbuka.
Umumnya, penyakit ini diderita oleh orang-orang yang memang tinggal di wilayah dekat hutan tropis, Adjarian.
Pada mulanya, gejala penyakit ini serupa degan penyakit cacar air, seperti panas dan ruam pada kulit.
Akan tetapi, cacar monyet juga diikuti dengan adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening,lo.
Gejala awal penyakit ini berlangsung sekitar tiga hari atau lebih, kemudian muncul ruam di wajah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Baca Juga: Mengetahui Gejala Penyakit Cacar Monyet dan Cara Mencegahnya
Tak hanya itu, ruam-ruam akan berkembang hingga berisi cairan nanah.
Berbicara mengenai perkembangannya, cacar monyet pertama kali menginfeksi manusia sekitar tahun 1970 silam di Republik Demokratik Kongo.
Sejak saat itu, cacar monyet mulai banyak menyerang warga Kongo yang tinggal di sekitar wilayah hutan dan negara-negara sekitarnya.
Lalu, di tahun 2003, wabah cacar monyet untuk kali pertama ditemukan di luar wilayah Afrika, tepatnya di Amerika Serikat.
Kemudian, di tahun 2017, dikabarkan temuan kasus suspek lebih dari 500 orang dan ada lebih dari 200 orang terkonfirmasi mengidap cacar monyet di Nigeria.
Dari 200 orang tersebut, sebanyak tiga persen di antaranya meninggal dunia.
Tak berhenti sampai di situ, cacar monyet kembali menerjang beberapa negara, seperti Israel dan Inggris, di tahun 2018 sampai 2022.
Nah, itulah Adjarian, penjelasan mengenai apa itu cacar monyet yang dapat menambah wawasan kita akan tetap menjaga pola hidup sehat.
Saksikan video berikut, yuk!