Sehingga, arti dari bangunan Lawang Sewu adalah bangunan seribu pintu.
Bangunan ini diberi nama Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki jumlah pintu yang banyak.
Akan tetapi, berdasarkan fakta, Lawang Sewu ternyata tidak memiliki pintu seribu, lo.
Nah, jumlah pintu dari bangunan Lawang Sewu ini berjumlah 429 pintu.
Awalnya bangunan tersebut diberi nama Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij pada masa pemerintahan Belanda.
Bangunan Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij dibangun pada tanggal 27 Februari 1904 sampai 1 Juli 1907.
Tujuan didirikannya bangunan tersebut adalah untuk Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Swasta atau Het Hoofdkantiir van de Nederlansch Indische Spoorweg Maatscappij-NIS.
Baca Juga: Syarat dan Cara Mendaftar Vaksin Booster di Kota Semarang
Bangunan ini dibangun dengan jumlah pintu dan jendela yang banyak untuk sistem sirkulasi udara.
Pada tahun 1942-1945, bangunan Lawang Sewu dikuasai oleh Jepang dan digunakan untuk kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang).
Pada tahun 1945, bangunan Lawang Sewu dijadikan kantor Eksploitasi Tengah Djawatan Kereta Api republik Indonesia.
Namun, pada tahun 1946 bangunan Lawang Sewu diambil alih oleh tentara Belanda yang digunakan untuk markas.