Faktor Apa Saja yang Dapat Memengaruhi Permintaan dan Penawaran Uang?

By Aldita Prafitasari, Rabu, 4 Mei 2022 | 07:30 WIB
Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan masyarakat dalam suatu perekonomian. (Pexels.com)

adjar.id - Apakah Adjarian tahu faktor apa saja yang dapat memengaruhi permintaan dan penawaran uang?

Suatu negara atau regional akan terus berkembang ekonominya jika terjadi perputaran produksi dan konsumsi yang lancar dan seimbang.

Nah, salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah permintaan dan penawaran uang.

Apa yang dimaksud dengan permintaan dan penawaran uang?

Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan masyarakat dalam suatu perekonomian.

Jumlah uang dalam masyarakat bisa naik dan turun selalu tidak tetap, Adjarian.

Uang merupakan benda yang dapat diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran dan alat tukar yang sah. Nah, tingkat permintaan uang ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satunya adalah tingkat suku bunga. Jadi, jumlah uang yang beredar dapat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang berlaku.

Apalagi, ya, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran uang?

Baca Juga: Jenis-Jenis Uang di Indonesia dan Fungsinya

Faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang

1. Pendapatan Riil

Faktor pertama yang memengaruhi permintaan uang adalah pendapatan riil.

Pendapat tersebut dihitung dari pendapatan individu dalam hal daya belinya.

Semakin tinggi pendapatan, permintaan uang akan semakin besar juga, Adjarian.

Hal tersebut karena konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan.

2. Tingkat Suku Bunga

Selanjutnya adalah tingkat suku bunga.

Jika tingkat suku bunga semakin tinggi, maka permintaan uang untuk motif spekulasi akan berkurang.

Baca Juga: 5 Tugas Bank Sentral dalam Perekonomian Indonesia

Karena jika suku bunga tinggi, biaya pinjaman uang juga akan semakin mahal.

Orang akan lebih memilih untuk menabung di bank daripada untuk berspekulasi.

3. Tingkat Harga Umum

Jika tingkat harga umum lebih tinggi maka permintaan uang juga akan semakin tinggi, Adjarian.

Harga barang dan jasa juga akan bertambah mahal.

Oleh sebab itu, untuk membeli barang dan jasa diperlukan uang yang lebih banyak.

Keperluan uang yang banyak akan berbanding lurus dengan permintaan uang yang semakin bertambah.

4. Fasilitas Kredit

Nah, fasilitas kredit juga memengaruhi tingkat permintaan uang, Adjarian.

Baca Juga: Pengelompokkan Jenis-Jenis Teori Nilai Uang

Jika fasilitas kredit canggih dan tidak susah, masyarakat akan lebih berminat untuk meminjam uang ke bank karena kemudahannya.

Begitu pula jika fasilitas kredit tidak memadahi, maka jumlah uang yang diinginkan masyarakat akan berkurang.

Faktor yang Memengaruhi Penawaran Uang

Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang hanya bank sentral melalui berbagai kebijakan moneter, yaitu:

1. Tingkat Diskonto

Faktor pertama yang memengaruhi penawaran uang adalah tingkat diskonto, Adjarian.

Nah, yang dimaksud dengan tingkat diskonto adalah bunga yang diterapkan bank sentral kepada bank umum yang meminjam dana.

Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia.

Kewajibannya sebagai bank sentral adalah sebagai lender of the last resort atau membantu bank umum dalam peminjaman dana.

Baca Juga: 5 Hambatan Perdagangan Internasional yang Melibatkan Berbagai Negara

Nah, jika tingkat diskonto semakin tinggi, maka semakin sedikit uang yang dipinjam oleh bank umum.

Penawaran uang pun juga berkurang, Adjarian, begitu pun juga sebaliknya.

2. Cadangan Kas (Giro Wajib Minimum)

Faktor selanjutnya yang memengaruhi penawaran uang adalah cadangan kas atau yang disebut dengan giro wajib mininum.

Cadangan kas ini adalah tabungan atau simpanan tunai milik bank umum yang ada di bank sentral.

Jika cadangan kas semakin besar dari yang ditentukan oleh bank sentral, maka jumlah penawaran uang akan berkurang.

Hal ini terjadi karena bank umum dituntut untuk menaikkan cadangan mereka.

Bank umum dituntut untuk menyimpan uang lebih banyak di bank sentral.

Kondisi sebaliknya jika bank sentral menurunkan tingkat cadangan kas maka jumlah uang beredar akan bertambah.

Baca Juga: Bukan Hanya Euro, Ini Macam-Macam Mata Uang Negara di Benua Eropa

3. Kebijakan Pasar Terbuka

Terakhir adalah kebijakan pasar terbuka, Adjarian.

Kebijakan pasar terbuka juga sering disebut dengan operasi pasar terbuka.

Operasi pasar terbuka merupakan satu kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral.

Tujuannya untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar.

Nah, kebijakan ini dilakukan dengan cara menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal.

Namun, jika bank sentral membeli surat berharga dari masyarakat maka jumlah penawaran uang akan semakin banyak.

Hal tersebut karena masyarakat mendapatkan uang sedangkan bank sentral mendapatkan surat berharga.

Nah Adjarian, itulah macam-macam faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran uang.

Baca Juga: Daftar Nama Mata Uang Negara-Negara ASEAN dan Kodenya