Sementara itu, selama tahun 1600-an, konsep masa kecil dikembangkan.
Daripada dilihat sebagai miniatur dewasa, anak-anak dipandang sebagai wujud yang terpisah dengan kebutuhan dan keterbatasan mereka sendiri.
Maka, penerbit di seluruh Eropa mulai mencetak buku khusus untuk anak-anak.
Tujuan dari teks-teks ini masih sering bersifat didaktik, meskipun banyak juga dongeng-dongeng yang berhasi dicetak dan disukai oleh anak-anak.
Kecenderungan untuk menggambarkan buku anak-anak akhirnya muncul. Bacaan anak-anak pun semakin populer sepanjang abad ke-18 dan ke-19, Adjarian.
Baca Juga: Jenis-Jenis Dongeng #MendongenguntukCerdas
Pada 1744, John Newbery menerbitkan A Little Pretty Pocket-Book.
Buku itu disebut-sebut sebagai buku pertama yang benar-benar dimaksudkan untuk kesenangan membaca anak-anak.
O iya, karena kertas, pencetakan menjadi lebih ekonomis, jadilah industri buku anak-anak benar-benar booming selama tahun 1800-an.
Buku Cerita Anak Bergambar
Pada tahun 1920-an buku bisa diproduksi secara massal dalam warna dan pengetahuan akan huruf menjadi cukup luas.
Hal itulah yang menjadikan buku bergambar anak-anak sebagai industri nyata bagi industri pada saat itu.