adjar.id - Pada buku tematik kelas 6, tema 9, halaman 58, terdapat sebuah teks cerita fiksi.
Teks cerita tersebut berjudul "Masih Ada Waktu, Arya!".
Isi dalam tersebut menceritakan tentang keteraturan dalam kehidupan masyarakat.
Sikap keteraturan dalam kehidupan masyarakat memang harus diusahakan atau dilakukan.
Sebab, dengan adanya keteraturan dalam kehidupan masyarakat akan menimbulkan hubungan kelompok masyarakat yang berjalan secara teratur dan aman.
Lalu, apa sikap yang diperlukan dalam menjalankan keteraturan kehidupan bermasayakat?
Sikap tenggang rasa dan mau berkorban untuk kepentingan bersama atau orang banyak merupakan sikap yang harus dimiliki sehubungan dengan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam teks dengan judul "Masih Ada Waktu, Arya!" diceritakan tentang sikap tenggang rasa dan mau berkorban.
Setelah membaca cerita teresebut kita diminta untuk menjawab beberapa soal pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita. Yuk, kita simak isi bacaan berikut!
Baca Juga: Jawab Soal Teks 'Berbesar Hati Menerima Kekalahan', Kelas 6 Tema 9
Masih Ada Waktu, Arya!
Oleh Diana Karista
Arya senang sekali hari ini. Ayah akan mengajaknya menonton film tentang makhluk luar angkasa. Ia sudah lama menantikan kesempatan ini. Kebetulan, kali ini ayah dapat menemaninya.
“Wah, antreannya sudah panjang, Ayah!” kata Arya agak murung ketika telah sampai di bioskop. Penjualan tiket ternyata sudah dibuka setengah jam yang lalu, dan sekarang antreannya cukup panjang. Seandainya saja tadi Ayah tidak membantu Mbak Ita membetulkan sepedanya, pasti kita tidak akan mengantri sepanjang ini.
“Tidak apa, Arya. Kita masih punya waktu. Pemutaran filmya masih 45 menit lagi, kok. Yuk, segera mengantre!” ajak Ayah sambil berjalan menuju antrean.
“Seandainya tadi sepeda Mbak Ita tidak rusak, kita bisa sampai ke sini lebih cepat ya Yah! Jadi tidak harus mengantri lama,” Arya masih menggerutu tentang peristiwa sebelumnya.
“Arya, Mbak Ita juga tidak berharap sepedanya akan rusak, kan? Mbak Ita akan pergi les menari, kalau sepedanya rusak di tengah jalan, lebih kasihan lagi Mbak Ita. Beruntung rusaknya di rumah dan Ayah tahu. Jadi, Ayah harus bantu Mbak Ita dulu supaya ia tetap bisa latihan menari dengan selamat. Memang Arya ingin Mbak Ita celaka di jalan?” hibur Ayah. Arya hanya tersenyum dan mengangguk. Tentu saja ia tidak ingin kakak perempuannya itu mengalami kecelakaan.
“Yuk, Arya, di depan kita tinggal dua pengantri lagi, tuh! Sebentar lagi giliran kita!” kata Ayah setelah kurang lebih seperempat jam berdiri mengantre. Arya tampak gembira dan bersemangat.
Ketika Arya dan Ayah hendak maju untuk membayar tiket, tiba-tiba terdengar suara dari belakang mereka.
Baca Juga: Jawab Soal Teks 'Berkunjung ke Observatorium Bosscha', Kelas 6 Tema 9
“Aduh, Bu. Perutku sakit sekali!” seru seseorang di belakang Arya dan Ayah. Seketika mereka menoleh ke belakang. Tampak seorang anak perempuan sebaya Arya sedang memegang perut. Wajahnya pucat. Keringat tampak mengucur di dahinya. Ibu anak perempuan itu pun terlihat panik. Beberapa kali si ibu menghibur anaknya untuk bertahan dalam antrean.
“Ibu, silakan Ibu beli tiket dulu. Kasihan anak Ibu,” tiba-tiba Arya berkata kepada ibu si anak itu. Si Ibu langsung menatapnya dan melihat Ayah. Ayah mengangguk dan mempersilakan keduanya untuk maju mengambil antrean mereka.
Setelah Si Ibu mengucapkan terima kasih, mereka maju untuk membeli tiket mereka dan segera beranjak pergi menuju toilet bioskop. Film memang masih akan dimulai 30 menit lagi.
“Terima kasih, Arya. Kamu menunjukkan kepekaanmu terhadap orang lain yang lebih membutuhkan. Tindakanmu membantu tadi sebenarnya juga membantu kita semua yang ada di tempat antrean untuk tetap teratur. Coba kalau kamu tidak cepat menawarkan antrean kita, pasti antrean di belakangnya akan terganggu karena situasi yang dialami anak dan ibu itu,” kata Ayah.
“Ah, Ayah. Arya kan hanya melakukan persis seperti yang Ayah lakukan kepada Mbak Ita tadi. Arya hanya ingin memastikan semua teratur dan dapat melakukan kegiatan sesuai yang telah direncanakan. Kasihan anak itu, Ayah. Arya juga jadi terbayang Mbak Ita jika ia tidak dibantu Ayah tadi,” jelas Arya.
Ayah tersenyum sambil mengusap kepala Arya.
Jawab Soal Pertanyaan Berdasarkan Teks Cerita
1. Apa judul cerita dan siapa pengarangnya?
Jawab: Judul cerita: Masih Ada Waktu, Arya!
Baca Juga: Jawab Soal Teks 'Tradisi Ngayah di Masyarakat Bali', Kelas 6 Tema 9
Pengarang cerita: Diana Karitas.
2. Dimana gambar tempat peristiwa dari teks cerita tersebut?
Jawab: Dalam gedung bioskop, lebih tepatnya di antran loket pembelian tiket bioskop.
3. Bagaimana watak tokoh utama dalam teks cerita tersebut?
Jawab: Toko utama dalam cerita tersebut adalah Arya dan ayahnya Arya.
Arya memiliki watak protagonis, yaitu suka mendengar nasihat orang tua, peka terhadap orang lain, tenggang rasa, dan mau berkorban.
Ayahnya Arya memiliki watak protagonis, yaitu tenggang rasa dan mau berkorban.
4. Bagaimana watak tokoh tambahan dalam teks cerita tersebut?
Jawab: Tokoh tambahan dalam cerita tersebut adalah seorang ibu dan seorang anak perempuan.
Baca Juga: Jawab Soal Identifikasi Cerita Fiksi ‘Teropong Binokular dan Bintang Jatuh’, Kelas 6 Tema 9
Seorang ibu memiliki watak tritagonis, yaitu perhatian kepada anaknya.
Seorang anak perempuan memiliki watak trigonis.
5. Apa hubungan antara tokoh utama dan tokoh tambahan?
Jawab: Tokoh utama memiliki rasa kepekaan terhadap tokoh tambahan, di mana tokoh utama mau berkorban merelakan urutan giliran antreannya kepada tokoh tambahan.
Perilaku tersebut dilakukan tokoh utama disebabkan karena adanya tenggang rasa dan ingin menolong tokoh tambahan.
Sebab saaat itu, seoran anak perempuan sedang sakit perut dan dan lebih didahulukan saat membeli tiket bioskop.
Nah, itulah jawab soal teks cerita fiksi yang berjudul "Masih Ada Waktu, Arya!" pada buku tematik kelas 6, Adjarian.