“Sebenarnya, aku tidak bisa menerima kekalahanku waktu pemilihan ketua kelas. Aku iri kepadamu, Bagus. Sebagian besar teman-teman lebih memilihmu daripada aku. Padahal, sedari dulu aku yang menjadi ketua kelas!” jelas Edo.
“Aku tidak ingin bermaksud menggesermu yang biasa menjadi ketua kelas, Edo. Aku ikut menjadi kandidat ketua kelas karena pilihan teman-teman, termasuk kamu, kan, Do?” kata Bagus.
Edo ingat, waktu itu memang ia yang mengusulkan nama Bagus untuk ikut juga menjadi kandidat. Saat itu, Edo sangat yakin, ia yang akan terpilih menjadi ketua kelas, bukan Bagus.
“Bukankah saat itu kita melakukan pemilihan secara terbuka dan jujur, Do? Ingat, kan kata Bu Aneke? Kita harus sportif. Yang tidak terpilih harus berbesar hati mau memberikan kesempatan kepada yang lainnya,” Damar menimpali.
“Bu Aneke juga bilang, dengan bersikap sportif sebetulnya kita sudah menjadi pemenang. Menang karena mampu menunjukkan kebesaran jiwa untuk menerima kekalahan,” tambah Bimo.
Baca Juga: Jawab Soal Teks Fiksi 'Jejak Pemuda Pembangunan Desa', Kelas 6 Tema 9
Edo mengangguk, kemudian menyalami Bagus.
“Maafkan aku, Bagus. Sekarang aku sadar bahwa sikapku menjauhimu adalah salah besar. Kamu sahabat terbaikku, Bagus,” kata Edo.
Edo dan Bagus pun bersalaman erat. Damar dan Bimo tersenyum melihatnya.
Jawab Soal Menentukan Bagian Cerita Teks "Berbesar Hati Menerima Kekalahan"
Judul: Berbesar Hati Menerima Kekalahan
Pengarang: Fitri Kurnia Sari