Proses pertukaran suhu di otak tersebut lebih sering terjadi saat suhu udara dingin.
Hal ini disebabkan karena terjadinya proses pertukaran antara darah yang lebih dingin dari lingkungan sekitar, ke darah yang lebih hangat yang ada di otak.
Menguap tidak hanya terjadi saat manusia mengantuk atau otak kekurangan oksigen saja, Adjarian.
Menguap juga bisa terjadi saat kita memperhatikan orang lain menguap.
Perbuatan meniru ini dilakukan secara otomatis dan terkadang tanpa disadari oleh diri kita.
Lalu, apa penyebab manusia ikut menguap ketika melihat orang lain menguap?
Para ahli sebenarnya belum bisa memastikan mengapa menguap itu bisa menular.
Baca Juga: 7 Fakta Unik Tentang Menguap, Benarkah Tanda Tubuh Membutuhkan Oksigen?
Namun, berbagai penelitian menduga bahwa menguap menular karena faktor empati.
Empati adalah salah satu teori psikolog yang dapat diartikan sebagai kemampuan emosional untuk memahami apa yang orang lain rasakan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang yang menguap karena mengikuti orang lain menguap adalah orang yang memiliki rasa empati.
Namun, perlu diingat hal ini bisa terjadi ketika orang saling berinteraksi dan memperhatikan satu sama lain.
Perilaku menirukan orang lain menguap ini dikenal dengan echophenomena.
Perilaku ini juga telah terbukti pada beberapa hewan seperti anjing dan simpase.
Nah, itulah penjelasan tentang mengapa menguap bisa menular ke orang lain, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!