adjar.id – Pada tahap sosialisasi, terdapat agen-agen sosialisasi yang memiliki peranannya masing-masing.
Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya sosialisasi dan menjadi awal bagi setiap individu untuk menjalankan kehidupannya di masyarakat.
Dalam buku Sosiologi Kontekstual untuk SMA & MA kelas 10 terdapat satu soal pada Uji Kompetensi di halaman 90.
Pada soal tersebut kita diminta menyebutkan agen-agen sosialisasi dan menjelaskan peran masing-masing agen tersebut.
Kali ini kita akan membahas salah satu soal dari materi sosiologi kelas 10 SMA tersebut, Adjarian.
Sosialiasasi adalah suatu proses belajar seseorang individu menjadi anggota masyarakat agar bisa berpartisipasi di dalam masyarakatnya.
O iya, sosialisasi ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu sosialisasi primer, sosialisasi sekunder, sosialisasi represif, dan sosialisasi partisipasi.
Berbagai jenis sosialisasi tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tidak ada agen sosialisasi, Adjarian.
Yuk kita cari tahu agen-agen sosialisasi dan perananya!
Baca Juga: Jawab Soal 5 Faktor yang Menjadi Dasar Kepribadian
Agen-Agen Sosialisasi dan Perannya
Untuk memudahkan proses sosialisasi, maka perlu adanya agen-agen sosialisasi.
Agen sosialisasi ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Keluarga
Secara sosiologis, keluarga terbagi menjadi dua, yaitu keluarga inti dan keluarga luas.
Keluarga inti terdiri atas ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara lainnya yang tinggi di dalam satu rumah dan dalam waktu yang cukup lama.
Peranan orang tua pada tahap awal sosialisasi ini sangat penting karena apa yang terjadi antara anak dan orang tua tidak banyak diketahui orang luar.
Kekuasaan yang dimiliki orang tua terhadap anak tidak disalahgunakan dengan melakukan tindak kekerangan terhadap anak karena bisa memengaruhi proses sosialisasi anak.
Sementara keluarga luas terdiri dari beberapa keluarga seperti kakek, nenek, paman, bibi, dan lain sebagainya yang masih menjadi kerabat baik dari pihak bapak atau ibu.
Baca Juga: Tahapan dan Metode untuk Memengaruhi Sosialisasi
2. Kelompok Bermain
Setelah anak beranjak dewasa maka agen sosialisasi selanjutnya adalah kelompok bermain, yaitu teman-teman sebayanya.
Pada tahap ini seorang anak memasuki tahap game stage, yaitu mulai mempelajari aturan-aturan yang mengatur peranan orang yang kedudukannya sederajat.
3. Sekolah
Sekolah menuntut anak agar memiliki tanggung jawab yang lebih karena semua pekerjaan yang diberikan sekolah tidak bisa dikerjakan dengan mengharapkan bantuan orang lain.
Guru akan menuntut seorang anak untuk mandiri dan tidak bergantung lagi terhadap orang tuanya.
Maka dari itu, sekolah menjadi suatu jenjang peralihan antara keluarga dan masyarakat.
Selain itu, sekolah juga memperkenalkan aturan-aturan baru yang diperlukan bagi anggota masyarakat.
Bahkan, aturan-aturan tersebut sering berbeda dan bertentangan dengan aturan-aturan yang dipelajari selama sosialisasi berlangsung di rumah.
Baca Juga: Faktor yang Memengaruhi Proses Sosialisasi Seseorang
4. Media Massa
Media massa sebagai bentuk komunikasi masyarakat secara luas terdiri dari media cetak dan elektronik yang memberikan pengaruh penting bagi masyarakat.
Pesan yang disampaikan oleh agen sosialisasi media massa ini berbeda antara satu dengan lainnya.
Misalnya, televisi yang tidak memberikan pesan tunggal yang sederhana melainkan menyajikan berbagai pesan yang rancu dan saling bertentangan.
Dampaknya, televisi bisa memberikan arah perilaku prososial maupun perilaku antisosial.
Nah, itu tadi Adjarian, agen-agen sosialisasi dan peranan dari masing-masing agen yang bisa Adjarian jadikan sebagai referensi dalam mengerjakan soal Uji Kompetensi di halaman 90.