Jatuh pada 23 Maret, Inilah Sejarah dan Tema Hari Meteorologi Sedunia

By Jestica Anna, Minggu, 20 Maret 2022 | 14:00 WIB
Hari Meteorologi Sedunia diperingati setiap tanggal 23 Maret. (Unsplash)

adjar.id – Hari Metorologi Sedunia diperingati setiap tanggal 23 Maret setiap tahunnya. Apakah Adjarian tahu sejarahnya? Apa tema yang diangkat untuk tahun ini?

Meteorologi merupakan ilmu yang mempelajari atmosfer bumi, khususnya untuk keperluan prakiraan cuaca.

Meteorologi sendiri berasal dari bahasa Yunani meteorosatau, yang berarti ruang atas (atmosfer) dan logos atau ilmu.

O iya, berbicara mengenai Hari Meteorologi Sedunia, mengapa dipilih tanggal 23 Maret, ya?

Rupanya, itu karena pada tanggal 23 Maret 1950 dibentuk organisasi khusus bidang meteorologi bernama World Meteorological Organization.

Nah, kemudian tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai Hari Meteorologi Sedunia, Adjarian.

Organisasi tersebut secara berkala merencanakan dan mengumumkan slogan untuk peringatan Hari Meteorologi Sedunia setiap tahunnya yang diikuti oleh negara-negara anggota World Meteorological Organization.

Tujuan dari pendiriannya adalah agar warga dunia mengetahui kontribusi yang sudah dibuat oleh National Meteorological and Hydrological Service demi keamanan dan kesejahteraan hidup.

Lalu, bagaimana kelanjutan sejarah Hari Meteorologi Sedunia? Mengapa harus ada peringatan hari tersebut?

Baca Juga: Mengapa Hari Musik Jatuh pada Tanggal 9 Maret? Inilah Sejarahnya!

Sejarah Hari Meteorologi Sedunia

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk World Meteorological Organization (WMO) menjadi organisasi yang berfokus terhadap bidang meteorologi, hidrologi, operasional, dan geofisika.

Namun, jauh sebelum organisasi ini dibentuk, terdapat Konverensi Meter yang ditandatangani oleh perwakilan dari 17 negara.

Yap, Konverensi Meter ditandatangani pada Kongres Meteorologi Internasional pertama pada 20 Mei 1875 oleh perwakilan dari 17 negara.

Di dalamnya berisi kerangka kerja yang dilakukan secara global mengenai ilmu pengukuran dan splikasinya di bidang industry, komersial, dan kehidupan sehari-hari.

Nah, sementara Kongres Meteorologi Internasional sendiri bertujuan untuk membangun jaringan meteorologi yang dihubungkan dengan telegraf agar prakiraan cuaca dapat dilakukan lebih akurat.

Wah, ternyata bidang meterologi sudah menjadi perhatian para akhli sejak zaman dahulu, ya.

Lalu, di tahun 1950, barulah dibentuk organisasi yang lebih terpadu di bawah naungan PBB.

Dengan dibentuknya WMO, diharapkan kegiatan yang berkaitan dengan meteorologi dapat berjalan dengan lebih baik.

Baca Juga: Hari Bahasa Ibu Internasional, Apa yang Dimaksud dengan Bahasa Ibu?

Dengan begitu, prakiraan cuaca bisa ditingkatkan dan dapat membantu kehidupan manusia.

Secara umum, akurasi untuk ramalan selama 24 jam adalah 95 persen. Sementara tingkat akurasi untuk prakiraan lima hari ke depan sekitar 75 persen, Adjarian.

Berkat ramalan cuaca yang akurat, ahli meteorologi dapat memberi peringatan terkait badai yang berbahaya dan bencana alam yang akan datang, sehingga risiko pun dapat diminimalisir.

Tema Hari Meterologi Sedunia

Sama halnya dengan hari-hari peringatan lainnya, WMO memilih tema-tema baru untuk merayakan Hari Meteorologi Sedunia setiap tahunnya.

Nah, berikut daftar tema-tema Hari Meteorologi Sedunia dari tahun ke tahun.

1. 2017: Memahami Awan.

2. 2018: Siap Cuaca, Cerdas Iklim

3. 2019: Matahari, Bumi, dan Cuaca

Baca Juga: Hari Gizi Nasional 2022: Logo, Tema, dan Sejarah Singkatnya

4. 2020: Iklim dan Air

5. 2021: Lautan, Iklim Kita, dan Cuaca

Nah, dilansir dari situs resmi WMO, di tahun 2022 ini mereka menagngkat tema “Peringatan Dini dan Tindakan Dini. Informasi Hidrometeorologi dan Iklim untuk Pengurangan Risiko Bencana”.

Adjarian, itulah sejarah dan tema Hari Meteorologi Sedunia, Adjarian.

Saksikan video berikut, yuk!