Keragaman Suku Bangsa Indonesia di Bagian Barat, Tengah, dan Timur

By Nabil Adlani, Jumat, 11 Maret 2022 | 14:30 WIB
Indonesia memiliki keragaman suku bangsa yang tersebar di berbagai wilayahnya. (unsplash/Artem Beliaikin)

adjar.id – Keragaman suku bangsa Indonesia tersebar dari bagian barat sampai bagian timur Indonesia.

Sebagai bangsa yang majemuk, bangsa Indonesia memeliki puluhan bahkan ratusan suku bangsa.

Keberagaman suku bangsa bangsa menjadi karakteristik tersendiri bagi bangsa Indonesia, Adjarian.

Misalnya, di kepulauan Kalimantan, Sumatra, Bali, Jawa, dan Nusa Tenggara berbagai macam aneka tradisi serta karya budaya berkembang.

Nah, kali ini kita akan membahas tentang keragaman dari suku bangsa Indonesia yang menjadi materi sosiologi kelas 11 SMA.

Kebudayaan di Indonesia sangat beragam, mulai dari arsitektur, tarian, rumah adat, kerajinan tangan, dan lain sebagainya.

Kesemua itu menjadi berbeda di setiap suku bangsa yang ada di Indonesia karena karakteristik dari setiap budaya yang berbeda, Adjarian.

Yuk, kita simak penjelasan lengkap mengenai keragaman suku bangsa Indonesia di bagian barat, tengah, dan timur berikut!

“Keragaman suku bangsa di Indonesia memperkaya kebudayaan bangsa Indonesia.”

Baca Juga: Masyarakat Multikultural: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Interaksi Sosial

Keragaman Suku Bangsa Indonesia

Berikut ini beberapa contoh keragaman suku bangsa Indonesia.

1. Suku Bangsa Mentawai

Orang Mentawai bertempat tinggal di kepulauan Mentawai, yaitu di Pulau Siberut, Sipora, Pagai Selatan, dan Pagai Utara.

Mata pencahariannya antara lain ialah berkebun dengan cara membuka sebidang tanah di hutan dengan memotong belukar dan menebang pohon kecil.

Umumnya, orang Mentawai beragama Kristen, Katolik, dan Islam. O iya, di sana nilai-nilai tradisi masih melekat kuat.

2. Suku Bangsa Nias

Orang Nias mendiami wilayah Kabupeten Nias yang terdiri dari beberapa pulau, seperti Hikano di Karat, Senau, dan Lafau di utara, serta Pulau Batu di selatan.

Bahasa yang berkembang di suku Nias memiliki dua logat, yaitu logat di Nias utara dan Nias Selatan atau Tello.

Baca Juga: Asal Muasal Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Persebarannya

Umumnya, mata pencaharian orang Nias adalah berladang dan bercocok tanam dengan mata pencaharian tambahan berburu, beternak, menangkap ikan, dan pertukangan.

“Pulau Nias merupakan pusat terbesar yang ada di sebelah barat Sumatra.”

3. Suku Bangsa Minangkabau

Suku bangsa Minangkabau mayoritas bertempat tinggal di Sumatra Barat dan hidup dalam budaya matriarkal. 

Budaya matriarkal adalah garis kerutunan yang ditentukan oleh garis keturunan ibu yang dikenal dengan budaya Bundo Kanduang.

Sebagian besar suku Minangkabau bermata pencaharian dengan bercocok tanam dan menangkap ikan.

4. Suku Bangsa Batak

Suku Batak sebagian besar mendiami daerah pegunungan di Sumatra Utara, mulai dari perbatasan Aceh sampai ke perbatasan Riau dan Sumatra Barat.

Suku bangsa Batak terdiri atas beberapa subsuku, di antaranya suku Karo, suku Simalungun, suku Pakpak, suku Toba, suku Angkola, dan suku Mandailing.

Baca Juga: Faktor Penyebab Terbentuknya Masyarakat Multikultural di Indonesia

Sejak abad ke-19, suku Batak mengenal beberapa agama baru seperti Islam, Kristen, dan Katolik.

5. Suku Bangsa Jawa

Suku Jawa menempati wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. (unsplash/Fauzan)

Suku bangsa Jawa tinggal dan menetap di pulau Jawa, kecuali di daerah Jawa Barat yang dihuni suku Sunda dan daerah timur oleh suku Madura.

Bahasa yang digunakan suku Jawa adalah bahasa Jawa yang memiliki beragam tingkatan, mulai dari Jawa Ngoko sampai Jawa Krama.

Sebagian besar suku Jawa bermata pencaharian sebagai petani, tetapi ada juga yang menjadi pedagang, nelayan, pertukangan, dan lain sebagainya.

“Sistem kepercayaan suku Jawa sangat beragam, selain lima agama resmi juga masih terdapat sistem kepercayaan yang berkembang.”

6. Suku Bangsa Dayak

Suku bangsa Dayak sebagian besar hidup di pulau Kalimantan yang terdiri atas beragam subsuku, seperti Dayak Ngaju, Dayak Punan, Dayak Maayan, dan lain sebagainya.

Nah, sistem kepercayaan di masyarakat suku Dayak berkembang menjadi empat kepercayaan, yaitu agama Islam, peribumi, Katolik, dan Kristen.

Baca Juga: Ciri Masyarakat Multikultural Dilihat secara Vertikal

Agama pribumi ini sering disebut dengan Kaharingan yang memercayai bahwa alam sekitarnya penuh dengan makhluk halus atau roh.

7. Suku Bangsa Bugis

Suku bangsa Bugis menempati wilayah di Sulawesi Selatan dengan mendiami kabupaten Sinjai, Bulukumbu, Bone, Wajo, Soppeng, dan lain sebagainya.

Keberadaan suku Bugis terkenal sebagai suku pelaut yang tangguh dengan memiliki perahu bertipe Pinisi dan Lamb yang sudah mengarungi Nusantara ke Filipina dan Sri Lanka.

Adjarian, sebagian besar masyarakat bugis ini masih menganut sistem adat yang sakral, lo.

“Suku Bugis juga mampu mengembangkan teknik dan sistem pelayaran sendiri serta hukum pelayaran bernama Ade’ Allopoloping Bicaranna Pabbalu’e.”

8. Suku Bangsa Flores

Suku Flores mendiami kelompok kepulauan yang terdiri atas Pulau Rinca, Komodo, Ende, Solor, Adonarai, Lomblem, dan lain sebagainya.

Suku Flores terdiri atas beragam subsuku, seperti Manggarai, orang Riuna, orang Ngada, orang Nage-keo, orang Ende, orang Lio, orang Sikka, dan orang Larantuka.

Baca Juga: Mengenal Karakteristik Masyarakat Multikultural di Indonesia

Umumnya suku Flores bermata pencaharian sebagain petani ladang dan menganut agama Katolik.

Akan tetapi, kepercayaan terhadap roh nenek moyang juga masih tumbuh dan berkembang di suku Flores.

Nah, itulah gambaran tentang keragaman suku bangsa Indonesia dari daerah barat, tengah, dan timur Indoenesia, Adjarian.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan ini!

Pertanyaan

Apa bahasa yang digunakan oleh suku Jawa?

Petunjuk: Cek halaman 4.

Tonton juga video berikut ini, yuk!