Jenis-Jenis Siklus Hidrologi Berdasarkan Lama Peredaran Air

By Nabil Adlani, Senin, 28 Februari 2022 | 13:00 WIB
SIklus hidrologi bermula dari air laut yang menerima panas matahari kemudian mengalami penguapan. (unsplash/JosephBarrientos)

Hingga uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi, kemudian berubah menjadi hujan.

Air hujan yang kemudian jatuh ke daratan selanjutnya akan mengalir ke selokan, sungai, danau, dan kembali lagi ke laut.

3. Siklus Panjang

Panas sinar matahari menyebabkan terjadinya evaporasi di laut.

Siklus hidrologi berawal dari adanya panas sinar matahari yang menyebabkan air mengalami evaporasi atau penguapan.”

Baca Juga: Pengaruh Air Sungai terhadap Kehidupan Manusia dan Pola Alirannya

Angin kemudian membawa uap air laut ke arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang berasal dari sungai, danau, dan tubuh perairan lainnya.

O iya, tidak lupa juga hasil transpirasi dari tumbuhan yang ikut bergabung dengan uap air tersebut.

Kemudian, uap air tersebut berubah menjadi awan dan turun sebagai hujan atau presipitasi.

Nah, air hujan yang jatuh, sebagian akan meresap ke dalam tanah atau mengalami infiltrasi menjadi air tanah.

Proses presipitasi juga terkadang tidak selalu berbentuk hujan, ada yang berbentuk es atau salju.

Sementara itu, sebagian air hujan lainnya akan diserap oleh tumbuhan dan sebagian lainnya akan mengalir di permukaan tanah menuju sungai, parit, danau, dan kembali ke laut.

Air tanah disebut juga dengan perkolasi dan berakhir menuju ke laut juga atau bisa muncul di permukaan menjadi mata air.

Nah, itulah Adjarian, jenis-jenis siklus hidrologi yang terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan lama peredaran airnya.

Sekarang jawab pertanyaan berikut ini, yuk!

Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan siklus pendek?

Petunjuk: Cek halaman 2.