Jenis Konflik Sosial yang Terjadi pada Masyarakat Multikultural

By Nabil Adlani, Sabtu, 12 Februari 2022 | 09:15 WIB
Konflik dapat terjadi di dalam masyarakat multikultural. (unsplash/SushilNash)

adjar.id – Dalam masyarakat multikultural, terdapat beberapa jenis konflik sosial yang bisa terjadi.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural yang memiliki beragam perbedaan, mulai dari ras, suku, budaya, agama, dan lain sebagainya.

Hal ini bisa membuat masyarakat Indonesia rentan mengalami sebuah konflik, Adjarian.

Adanya perbedaan yang ada di dalam masyarakat yang menyangkut kelompok sosial lebih dipandang sebagai sesuatu yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai beberapa jenis konflik sosial yang terjadi pada masyarakat multikultural yang merupakan materi sosiologi kelas 11 SMA.

Perbedaan-perbedaan di masyarakat yang justru dipertajam bisa memicu lahirnya konflik di masyarakat.

O iya, konflik adalah proses sosial yang disosiatif atau proses yang memecah belah masyarakat.

Berikut ini berbagai jenis dari konflik sosial dalam masyarakat multikultural.

“Konflik akan terjadi apabila beberapa golongan atau unsur yang berbada di dalam masyarakat tidak berhasil mencapai konsensus mengenai nilai sosial.”

Baca Juga: Penyebab Konflik Sosial di dalam Kehidupan Masyarakat

Jenis Konflik Sosial

Adjarian, suatu konflik terjadi karena unsur-unsur yang saling berbeda tidak bisa saling menyesuaian satu dengan lainnya.

Nah, beberapa jenis konflik sosial yang terjadi pada masyarakat multikultural, antara lain:

1. Konflik Rasial

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai ras dengan ciri-ciri fisik yang berbeda-beda.

Perbedaan ciri-ciri fisik setiap ras yang diperuncing dengan adanya perbedaan dalam hal sosial, budaya, dan ekonomi bisa mendorong lahirnya suatu konflik dalam masyarakat.

Konflik yang dipicu karena adanya perbedaan ras ini disebut sebagai konflik rasial, Adjarian.

Konflik ini muncul karena adanya dominasi ras yang dilakukan oleh ras mayoritas terhadap ras minoritas.

“Umumnya, ras mayoritas akan melakukan penekanan dan pemaksaan dalam berbagai hal terhadap ras minoritas.”

Baca Juga: Konflik Sosial yang Terjadi di Beberapa Daerah pada Era Reformasi

2. Konflik Antarsuku Bangsa

Konflik antarsuku bangsa umumnya terjadi antara suku bangsa lokal atau pribumi dengan bangsa pendatang di suatu daerah.

Konflik ini pada dasarnya dipicu karena adanya perbedaan adat istiadat, budaya, dan bahasa dari masing-masing suku bangsa.

Bahkan, tidak jarang konflik ini juga dipicu karena adanya kesenjangan sososial ekonomi antara suku bangsa pendatang dengan lokal, Adjarian.

Biasanya suku bangsa pendatang secara ekonomi lebih mapan jika dibandingkan dengan suku bangsa lokal.

Hal ini yang kemudian menimbulkan kesenjangan dan kecemburuan sosial yang bisa mendorong suku bangsa lokal untuk mengambil alih sumber-sumber ekonomi para pendatang.

Suku bangsa lokal akan mengambil alih sumber ekonomi yang sudah dimanfaatkan dan dikelola oleh suku bangsa pendatang dengan kekerasan ataupun teror.

Akibatnya, muncul konflik yang melibatkan suku bangsa lokal dengan suku bangsa pendatang.

“Konflik antarsuku bangsa bisa dipengaruhi karena adanya kesenjangan sosial antara suku bangsa lokal dengan suku bangsa pendatang di suatu daerah.”

Baca Juga: Akibat dan Dampak Terjadinya Konflik Sosial

3. Konflik Antarumat Beragama

Agama adalah sesuatu yang mempersatukan aspirasi yang paling luhur, memberikan ketenangan bagi individu, memberikan peroman moral, dan kedamaian dalam masyarakat.

Selain itu, agama juga menjadi sumber tatanan masyarakat dan membuat individu masyarakat menjadi beradab.

Adjarian, setiap agama pasti mengajarkan hal-hal yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, ataupun lingkungan alamnya.

Nah, khusus dalam hubungan dengan sesama manusia, setiap agama menganjurkan atau mengajarkan umatnya agar bisa menjalin kerukunan antarumat beragama.

Bagi orang yang menghayati dan taat terhadap ajaran agama, akan mendasarkan segala perilakunya pada ajaran agamanya.

Akan tetapi, pemahaman dan penghayatan yang setengah-setengah, kurang, atau sangat fanatik terhadap ahaean agamanya masing-masing dapat mimicu konflik.

Nah, itulah beberapa jenis konflik sosial yang terjadi pada masyarakat multikultural, Adjarian.

Sekarang jawab pertanyaan ini, yuk!

Baca Juga: Jawab Soal Faktor dalam Diri Bangsa Indonesia yang Memicu Konflik

Pertanyaan

Apa yang menyebabkan terjadi konflik rasial?

Petunjuk: Cek halaman 2.