Nah, terkait yang dipelajari di jurusan Sastra Indonesia, Dr. Dwi Susanto mengungkapkan bahwa yang dipelajari tidak semata-mata hanya seputar novel, puisi, dan drama.
Selain itu, jurusan Sastra Indonesia juga kurang tepat jika hanya dikaitkan dengan "belajar kalimat yang baik" sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
"Sastra Indonesia itu kan ilmu murni dan sekaligus (ada) sedikit terapannya. Nah, yang dipelajari itu jangan dibayangkan membaca karya sastra saja, tidak hanya novel, puisi, drama. Tidak hanya itu saja.
Terus Berkembang
Sastra Indonesia bukanlah jurusan baru, Adjarian.
Jurusan satu ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan terus berkembang sampai sekarang sebagaimana bidang lainnya.
Nah, di era industri kreatif seperti sekarang ini, jurusan Sastra Indonesia juga beradaptasi dan berkembang.
Baca Juga: Jurusan Sastra Jawa: Mata Kuliah, Prospek Kerja, dan Daftar Universitasnya
"Sekarang itu karena perubahan-perubahan yang begitu cepat, kita juga mendekatkan diri pada industri kreatif yang berbasis pada kebahasaan seperti film, production house, kemudian juga di media," tutur Dr. Dwi Susanto.
Seperti namanya, bidang sastra seperti ilmu bahasa dan ilmu sastra, baik sastra lama maupun modern menjadi kajian dalam jurusan Sastra Indonesia.
Namun, dalam perkembangannya, bidang sastra tersebut dikemas dalam konteks kekinian.