6 Ciri Perilaku Penyimpangan Sosial yang Terjadi di Masyarakat

By Nabil Adlani, Kamis, 13 Januari 2022 | 20:00 WIB
Perilaku penyimpangan sosial bisa dilakukan oleh individu atau kelompok dalam masyarakat. (pixabay)

adjar.id – Sudah tahu, ciri perilaku penyimpangan sosial?

Penyimpangan sosial sendiri terjadi karena adanya hasil sosialisasi masyarakat yang tidak sempurna.

Adjarian, proses sosialisasi yang dibangun melalui interaksi sosial tidak selamanya menghasilkan pola perilaku yang sesuai dengan kehendak masyarakat. 

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai 6 ciri dari perilaku penyimpangan sosial yang menjadi materi sosiologi kelas 10 SMA.

Perilaku menyimpang sendiri adalah perilaku yang dianggap sebagai hal yang tercela dan sudah diluar batas toleransi masyarakat.

Perilaku menyimpang ini dilakukan seseorang atau beberapa anggota masyarakat yang secara sadar atau tidak telah menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat.

Jadi, tindakan yang melanggar norma atau nilai dalam masyarakat disebut sebagai perilaku menyimpang, Adjrian.

Yuk, kita cari tahu ciri perilaku penyimpangan sosial berikut ini!

“Penyimpangan merupakan hasil dari sosialisasi tidak sempurna karena adanya kegagalan individu atau kelompok untuk mengidentifikasikan dirinya.”

Baca Juga: Kumpulan Soal SBMPTN, Jawaban, serta Pembahasan Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial

Ciri Perilaku Penyimpangan Sosial

Berikut enam ciri dari perilaku penyimpangan sosial, yaitu:

1. Penyimpangan Harus dapat Didefinisikan

Suatu perilaku bisa disebut sebagai penyimpangan bila perilaku tersebut dinyatakan sebagai perilaku yang menyimpang dari nilai dan norma di masyarakat.

Penilaian terhadap suatu perilaku apakah masuk sebagai perilaku penyimpangan atau tidak dengan didasari atas kriteria tertentu yang diketahui penyebabnya.

Misalnya melakukan perilaku yang tidak umum dengan mengikuti budaya Barat, tetapi di Indonesia perilaku tersebut tidak umum karena tidak sesuai dengan nilai dan norma.

2. Penyimpangan Bisa Diterima dan Bisa Juga Ditolak

Beberapa ahli sosiologi menyebutkan bahawa penyimpangan tidak selalu memberikan dampak yang negatif.

“Perilaku penyimpangan bisa disebut sebagai penyimpangan apabila sesuai dengan kriteria yang sudah diketahui penyebabnya.”

Baca Juga: Penyebab Munculnya Perilaku Menyimpang dalam Masyarakat

Ada beberapa perilaku penyimpangan yang bisa diterima oleh masyarakat, misalnya saat terjadi diskusi dan ada orang yang memiliki pendapat yang berbeda. 

Akan tetapi ada banyak penyimpangan yang berdampak negatif dan ditolak oleh masyarakat, misalnya tindak kriminal.

3. Penyimpangan Relatif dan Penyimpangan Mutlak

Pada masyarakat modern, kebanyak orang tidak termasuk dalam kategori patuh seutuhnya atau penyimpangan seutuhnya.

Sementara seseorang yang menyimpang sepenuhnya akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya.

Adjarian, hampir setiap orang melakukan penyimpangan, akan tetapi pada batas-batas tertentu saja. 

Ada beberapa orang yang melakukan penyimpangan dengan kadar yang tinggi dan dilakukan secara terang-terangan atau mutlak.

Akan tetapi ada beberapa orang yang melakukan penyimpangan dengan sembunyi-sembunyi atau relatif.

“Orang ada yang melakukan penyimpangan dengan sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui oleh orang lain.”

Baca Juga: Mengenal Pengertian, Jenis-Jenis, dan Penyebab Perilaku Menyimpang

4. Penyimpangan terhadap Budaya Nyata atau Budaya Ideal

Budaya ideal sendiri terdiri dari kepatuhan kepada seluruh peraturan hukum, akan tetapi dalam kenyataannya jarang orang yang patuh secara penuh terhadap hukum.

Budaya ideal adalah budaya yang dipegang secara tersirat ataupun dinyatakan secara tegas. 

Maka dari itu, diperlukan landasan normatif agar tidak terjadi kesenjangan nilai-nilai utama antara budaya ideal.

5. Terdapat Norma-Norma Penghindaran dalam Penyimpangan

Saat nilai adat atau peraturan hukum melarang perbuatan yang ingin sekali dilakukan oleh banyak orang, maka akan muncul norma penghindaran.

Norma penghindaran adalah pola perbutan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka tanpa menentang nilai tata kelakuan secara terbuka.

Contoh norma penghindaran, yaitu mengendarai motor di luar batas maksimum, melanggar marka jalan, dan lain sebagainya.

“Norma penghindaran akan muncul jika banyak orang ingin melakukan perbuatan yang dilarang nilai adat atau peraturan hukum.”

Baca Juga: Kumpulan Soal dan Jawaban serta Pembahasan Materi Penyimpangan Sosial

6. Penyimpangan Sosial Bersifat Adaptif

Penyimpangan adalah sebuah ancaman, tetapi juga bisa menjadi alat pemelihara kestabilan sosial.

Perilaku penyimpangan merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.

Tidak ada masyarakat yang bisa bertahan dalam kondisi yang statis pada jangka waktu lama. 

Masyarakat yang terisolir juga akan mengalami perubahan ledakan penduduk, teknologi, dan hilangnya kebudayaan lokal dan tradisi.

Hal ini terjadi karena adanya keharusan bagi banyak orang untuk menerapkan norma-norma yang baru.

Nah, itulah tadi Adjarian, enam ciri perilaku penyimpangan sosial dalam masyarakat yang salah satunya terdapat norma-norma penghindaran.

Sekarang jawab pertanyaan berikut ini, yuk!

Pertanyaan

Apa yang dimaksud penyimpangan relatif?

Petunjuk: Cek halaman 3.

Tonton juga video berikut ini, yuk!