adjar.id – Sudah tahu perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropolis?
Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman di masyarakat, sehingga integrasi nasional memiliki peran penting untuk menyatukan keberagaman tersebut.
Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 10 SMA edisi revisi 2015 terdapat soal pada Uji Kompetensi Bab 5 di halaman 168.
Pada soal tersebut kita diminta untuk menjelaskan perbedaan dari integrasi nasional secara politis dan antropologis.
Kali ini kita akan membahas soal dari materi PPKn kelas 10 SMA tersebut, Adjarian.
Adanya integrasi nasional bisa mencegah adanya perpecahan yang terjadi akibat perbedaan dalam masyarakat Indonesia.
O iya, integrasi nasional memiliki dua pengertian dasar, yaitu integrasi adalah 'menyatupadukan' dan nasional adalah 'bangsa'.
Nah, integrasi nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena bisa menyatukan perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia, seperti ras, budaya, suku, dan sebagainya.
Yuk, kita simak penjelasan lengkapnya mengenai integrasi nasional berikut ini!
Baca Juga: Jawab Soal 3 Syarat Keberhasilan Integrasi Nasional bagi Bangsa Indonesia
Pengertian Integrasi Nasional
Beberapa pengertian integrasi nasional menurut para ahli, di antaranya:
1. Menurut Myron Weiner
Menurut Myron Weiner, inetgarasi merujuk pada proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam satu kesatuan wilayah dalam rangka membentuk suatu identitas nasional.
Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat kebudayaan yang berbeda.
2. Menurut Howard Wringgins
Menurut Howard Wringgins, integrasi bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh.
Jadi masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak akan menjadi satu kesatuan bangsa.
3. Menurut Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Baca Juga: Jawab Soal 5 Faktor Pendukung Integrasi Nasional bagi Bangsa Indonesia
Menurut Dr. Nazaruddin, integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek politik, sosial, budaya, dan ekonomi.
Selain itu, integrasi juga meliputi aspek horisontal dan aspek vertikal.
Perbedaan Integrasi Nasional secara Politis dan Antropologis
1. Integrasi Nasional secara Politis
Integrasi nasional secara politis merupakan proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional atau negara Indonesia.
Integrasi nasional yang dilakukan secara politis ini sangat penting dalam menjaga keutuhan negara dari berbagai ancaman yang hadir dari luar.
Terlebih Indonesia merupakan negara demokrasi dan mengenal sistem partai politik.
Sehingga proses penyatuan dari keberagaman bisa dilakukan dengan kepemimpinan yang dipilih secara langsung oleh rakyat.
Nah, integrasi nasional ini dilindungi secara hukum dan oleh berbagai pihak yang bertanggung jawab sesuai kewajibannya, Adjarian.
Baca Juga: Kenali Macam-Macan Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Indonesia
2. Integrasi Nasional secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda.
Dari perbedaan tersebut menciptakan keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Nah, perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis ini terletak pada ruang lingkupnya.
Integrasi nasional secara antropolis hanya dilakukan melalui faktor kebudayaan sehingga ruang lingkupnya menjadi lebih terbatas.
Sementara integrasi nasional secara politis ruang lingkupnya lebih besar dan lebih menyeluruh.
Adjarian, itulah pembahasan soal Uji Kompetensi Bab 5 di halaman 168 tentang perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis.
Tonton juga video berikut ini, yuk!