Jawab Soal 'Kisah Seorang Penari Gandrung Banyuwangi', Kelas 4 Tema 6

By Nabil Adlani, Senin, 3 Januari 2022 | 07:00 WIB
Tari Gandrung adalah tarian khas dari daerah Banyuwangi. (Dok. Pemkab Banyuwangi)

adjar.id – Dalam Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4 Tema 6: Cita-Citaku edisi revisi 2016 terdapat bacaan tentang “Kisah Seorang Penari Gandrung Banyuwangi”.

Teks tersebut ada pada bagian Ayo Membaca di halaman 74. Kemudian, di halaman 75 terdapat beberapa pertanyaan tentang teks tersebut.

Nah, kali ini kita akan membahas jawaban dari soal pada buku tematik kelas 4 tema 6 subtema 2 tersebut.

O iya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) penari adalah orang yang pekerjaannya menari.

Baca Juga: Menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung pada Teks 'Tari Saman', Buku Tematik Kelas 4 Tema 1

Penari termasuk ke dalam profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh orang-orang, Adjarian.

Untuk menjadi seorang penari membutuhkan keahlian dan latian khusus terutama kelenturan tubuh.

Hal ini sangat penting agar gerakan tari yang ditampilkan, maknanya bisa ditangkap oleh penonton dan menambah nilai keindahan dari tarian itu.

Yuk, kita baca teks “Kisah Seorang Penari Gandrung Banyuwangi” dan jawab soal yang ada berdasarkan teks tersebut!

Teks “Kisah Seorang Penari Gandrung Banyuwangi

Seorang ibu bernama Supinah mengisahkan perjalanan hidupnya sebagai seorang penari Gandrung. Tari Gandrung berasal dari Banyuwangi, Jawa Tumur yang sudah ada sejak zaman penjajahan kolonial Belanda.

Tari Gandrung merupakan tari penyampaian pesan untuk para pejuang yang bergerilya pada Perang Puputan Bayu tahun 1711.

Oleh karenanya, pada awalnya penari Gandrung adalah laki-laki. Pada tahun 1895 mulai muncul generasi penari gandrung wanita.

Baca Juga: Menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Teks 'Gending Sriwijaya', Buku Tematik Kelas 4 Tema 1

Ibu Supinah mulai menjadi penari Gandrung pada usia 14 tahun, yaitu sejak tahun 1979. Ibu Supinah belajar pada sebuah kelompok Tari Gandung yang dipimpin oleh Akidah, yaitu Gandrung Akidah.

Di sana Bu Supinah belajar dengan rajin sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, diperkenankan menari di pentas. 

Saat itu, Ibu Supinah sering tampil di pentas untuk acara-acara tertentu seperti undangan atau perkawinan yang biasa digelar di masyarakat Banyuwangi.

Ibu Supinah tidak pernah menyesali keputusannya untuk menjadi seorang penari Gandrung. Ibu supinah bangga karena tari Gandrung melambangkan kesuburan. 

Ibu Supinah bahkan pernah diundang menari ke mancanegara, seperti Amerika, Korea, dan Cina.

Ibu Supinah tidak menyangka bahwa profesinya sebagai penari Gandrung mendapatkan penghormatan yang tinggi. Ibu Supinah bangga telah mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat di mancanegara.

Baca Juga: Apa Itu Tari Kreasi Daerah, Tari Kreasi Modern, dan Tari Kreasi Kontemporer?

Soal dari Teks “Kisah Seorang Penari Gandrung Banyuwangi

Berikut ini beberapa pertanyaan dari teks “Kisah Seorang Penari Gandrung Banyuwangi” dan contoh jawabannya.

1. Apa nama dan asal daerah dari tarian yang menjadi profesi Ibu Supinah?

Jawaban: Tarian yang menjadi profesi Ibu Supinah adalah tari Gandrung yang berasal dari Banyuwangi.

2. Apakah peran tari tersebut pada saat perjuangan melawan pernjajahan?

Jawaban: Pada saat perjuangan melawan penjajah, tari Gandrung berperan sebagai penyampai pesan untuk para pejuang yang bergerilya dalam perang Puputan Bayu tahun 1771.

3. Sikap dan nilai apa sajakah yang ditunjukkan Ibu Supinah sebagai seorang penari daerah?

Jawaban: Bu Supinah menunjukkan sikap dan nilai yang bangga terhadap kebudayaan Indonesia dengan memperkenalkan tari Gandrung ke mancanegara. 

Baca Juga: Menentukan Ide Pokok pada Teks 'Tari Kipas Pakarena', Kelas 4 Tema 1

4. Menurutmu, nilai, sikap, dan keterampilan apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang penari?

Jawaban: Disiplin, kerja keras, ketekunan, dan pantang menyerah dalam berlatih tari adalah yang nilai dan sikap diperlukan bagi seorang penari.

Nah, itulah pembahasan soal dari teks “Kisah Seorang Penari Gandrung Banyuwangi”, Adjarian.

 

Tonton video ini juga, yuk!